Senin, 30 November 2009

NATAL

ANEKA PUISI NATAL

Puisi 1: MAUKAH ENGKAU?

"Maukah engkau menggendong bayi ini?"
Maria yang lembut mungkin berkata begitu
Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut
Di sisi tempat tidur bayi yang kudus.

"Maukah engkau menggendong bayi ini?"
Dia mungkin berkata begitu kepada orang-orang tua
Kepada orang-orang majus yang mempersembahkan
Emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya.

"Maukah engkau menggendong bayi ini?"
Ia mungkin berkata begitu kepada kita
"Menyimpan semangat dan berkat Natal
Jauh di lubuk hatimu?"

- Ruth Somers

PUISI 2: LONCENG NATAL

Saya mendengar lonceng berdentang pada hari Natal
Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal,
Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Saya berpikir, seandainya pada hari Natal,
semua lonceng yang tergantung di menara gereja
Memainkan lagu tanpa hentinya
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Dan dalam keputusasaan saya menundukkan kepala;
"Tidak ada damai di bumi," kataku;
"Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu
tentang
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
"Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Lonceng terus berbunyi, berdentang,
Bumi berputar dari malam hingga pagi,
Suara, lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

- Henry Wadsworth Longfellow

Puisi 3: MALAM YANG SUNYI INI

Sst,
Bayi itu tidur
Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih.
Malam sunyi,
Dan hewan ternak dalam kandang mendekam
Diam menyembah tanpa suara

Sst,
Dunia tertidur
Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini.
Hati kita tenang
Dan pikiran kita yang bercabang
Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya

Tidurlah, Nak, tidurlah
Tidur dalam kekudusan-Mu.
Tidurlah, bumi, tidurlah
Dalam perlindungan Tuhan

- Rehobeth Billings
Sumber:
# Kisah Nyata Seputar Natal, -, , halaman 88, 120, 118, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1989.


Berikut ini beberapa tulisan yang bertopik sama:
# Wild Games untuk Paskah: Jalan Salib
27-3-2008 | Bahan Mengajar
# Perayaan dan Aktivitas Paskah: Tuhan Hidup Selamanya
27-3-2008 | Bahan Mengajar
# Apa Makna Kebangkitan Kristus dalam Kepercayaan Orang Kristen?
27-3-2008 | Artikel
# Paskah Artinya Domba Allah
20-3-2008 | Bahan Mengajar
# Dia Bangkit!
20-3-2008 | Bahan Mengajar
# Menggunakan Cerita-Cerita Anak untuk Mengajarkan Makna Paskah yang Sebenarnya
20-3-2008 | Artikel
# Naskah Drama: Dia Hidup
14-3-2008 | Bahan Mengajar
# Drama: Jalan Ke Emaus
14-3-2008 | Bahan Mengajar
# Mengajarkan Paskah kepada Anak-Anak Anda
14-3-2008 | Artikel
# Menjelaskan Kebangkitan Yesus Kepada Anak-anak
6-3-2008 | Tips




Tentang Kami | Kontak Kami | Buku Tamu | Promo | Situs YLSA | Links | FAQ | Sumber | Info Anda



SITUS INI ADALAH SITUS PEPAK VERSI LAMA.
SEJAK 1 JUNI 2008 KAMI MENGGUNAKAN SITUS BARU.
KLIK DI SINI UNTUK BERKUNJUNG KE SITUS PEPAK VERSI BARU.


Disclaimer | © 2008 Yayasan Lembaga SABDA | Email: pepaksabda.org |Laporan Masalah/Saran
^ Ke Atas

Kamis, 26 November 2009

analisis sumber dan penggunaan dana

SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
SUMBER DANA

PENURUNAN AKTIVA

PENINGKATAN DI BAGIAN KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PENGGUNAAN DANA

PENINGKATAN AKTIVA

PENURUNAN KEWAJIBAN DAN EKUITAS

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
1.
MENYUSUN LAPORAN PERUBAHAN NERACA YANG DISUSUN DARI NERACA DUA TAHUN YANG BERURUTAN.
2.
MENGANALISIS MASING-MASING ELEMEN MANA SAJA YANG MEMPERBESAR DANA DAN ELEMEN-ELEMEN YANG MEMPERKECIL DANA. ELEMEN-ELEMEN YANG MEMPERBESAR DANA MERUPAKAN SUMBER DANA DAN ELEMEN-ELEMEN YANG MEMPERKECIL DANA MERUPAKAN PENGGUNAAN DANA
3.
MENGELOMPOKKAN ELEMEN-LEMEN YANG ADA DALAM LAPORAN RUGI LABA YANG MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL DANA
4.
MENYUSUN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

MERUPAKAN RINGKASAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN DARI SATU PERIODE KE PERIODE LAINNYA

MERUPAKAN ALAT BANTU MANAJER KEUANGAN DAN KREDITOR DALAM MENGEVALUASI PENGGUNAAN DANA OLEH PERUSAHAAN SERTA BAGAIMANA CARA PERUSAHAAN MENDANAI PENGGUNAAN YANG TERJADI TERSEBUT.

oleh:ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

MERUPAKAN RINGKASAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN DARI SATU PERIODE KE PERIODE LAINNYA

MERUPAKAN ALAT BANTU MANAJER KEUANGAN DAN KREDITOR DALAM MENGEVALUASI PENGGUNAAN DANA OLEH PERUSAHAAN SERTA BAGAIMANA CARA PERUSAHAAN MENDANAI PENGGUNAAN YANG TERJADI TERSEBUT.

oleh:dosen Suryanto,SE.,M.SI

Polri "Tabung" Satu Kasus KPK

Kamis, 5 November 2009 | 23:47 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan sinyal masih ada kasus lebih besar di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibandingkan kasus yang tengah menjerat dua pimpinan nonaktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Hal itu diungkapkan Kapolri dalam rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/11) malam. Kapolri menyebutnya sebagai "kasus lain yang lebih besar".



"Ada hal yang lebih ironis lagi. Tapi kami tidak akan membuka disini. Sebenarnya, ada kasus lain yang lebih dari ini. Ada kasus penyimpangan yang terjadi disana yang lebih dari yang sekarang," ujar Kapolri.



Akan tetapi, Kapolri menyatakan tak akan melaporkan kasus tersebut saat ini. "Tengah kami proses lebih lanjut," sambungnya.



Dalam kesempatan ini Kapolri juga memaparkan bahwa pihaknya sudah mengantongi bukti kuat aliran dana terkait kasus yang menjerat dua pimpinan nonaktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Sejumlah inisial pun dibeberkan Kapolri. Inisial J menerima Rp1 miliar, Mr. X Rp 250 juta, CH Rp1 miliar dan penyidik Rp 400 juta. Aliran dana ini diduga terkait kasus pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu dengan tersangka Anggoro Widjojo.



"Ini dana yang mengalir. Kami punya bukti mobil-mobil mereka di Hotel Bellagio dan Pasar Festival untuk penyerahan uang. Tanggal jelas. Semuanya menggunakan mobil dinas KPK. Mobil dinas CH jelas, tanggal masuk, dan hubungan telepon jelas ada puluhan sampai ratusan kali. Semua lengkap," kata Kapolri.



Seluruh bukti tersebut, akan dibuka pada persidangan kasus.



Selain itu, Kapolri juga mengungkapkan, pihaknya mengendus adanya aliran dana Rp17,6 miliar di salah satu departemen. "Tetapi karena ada kedekatan dengan 1 pimpinan KPK. Tapi ini tidak diselidiki sama sekali. Kenapa Anggoro yang hanya pemegang saham (PT Masaro) dicekal?," ujarnya.



Akan tetapi, menurut Polri, Direktur Utama PT Masaro, Putra Nevo, tidak dicekal. "Dugaannya, MK yang dekat dengan salah satu pimpinan KPK juga punya kedekatan dengan Putra Nevo," kata Kapolri.
Sent from Indosat BlackBerry powered by


Editor: ksp
http://m.kompas.com di mana saja melalui ponsel, Blackberry, iPhone, atau Windows Mobile Phone Anda
2
0
Nilai 5 A A A
Ada 15 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
@aak @ Sabtu, 7 November 2009 | 11:54 WIB
KPK bukan malaikan yang tidak bisa salah, kita sudah mengkristal bahwa polri itu salah, kita sebagai rakyat jangan membuat opini yang menyebelahi pihak yang juga belum tentu benar, untuk itu pembuktian di pengadilanlah yang kita tunggu.
ilham @ Jumat, 6 November 2009 | 20:33 WIB
dari pernyataan kapolri semakin jelas bahwa polisi berusaha menkriminalkan KPK. Kasus yang belum sempat diurus dikatakan tidak ditangani, strategi yang belum dijalankan menunggu saat yang tepat dibilang membiarkan. Apakah polisi tak ada kerjaan lain selain ngurusi kerjaan ornag lain. Urus perut sendiri, banyak di dalam polri yang korup. !!! Hidup KPK, bagaimana pun KPK jauh lebih baik.
tiarap @ Jumat, 6 November 2009 | 13:22 WIB
Mending tiarap dulu aja pak, daripada mebela-belain orang lain yang sudah terang benderang menjadi selebritis. Salah-salah, bisa ikut jadi selebritis nanti.
ian @ Jumat, 6 November 2009 | 11:52 WIB
Masyaallah...jd bingung dengernya..siapa yg bener.Smg Alloh cpt memperlihatkan mana yg benar dan indonesiaku bangkit yg memiliki pemerintah,pejabat n penegak hukum yg jujur n bersih dr KKN....amin
siapa @ Jumat, 6 November 2009 | 11:33 WIB
mulai saling ancam nih, yang jelas oleh kpk sudah ada hasilnya anggota dpr dibui, pejabat2 dibui yg korusi gedelah, sementra yang lain masih kongkalikong alias banyak diamankan. kalu memang polri punya bukti langsung aza tangkap, jangan diulur2 ntar jadi menguap......bapa....bapa
123
Posting komentar anda
Nama
Email
Komentar
Security Code
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

* Berita Terkini
* Terpopuler

* Pekan Depan, Satgas Pemberantasan Mafia Hu...
* Pameran Permata di Bali Kumpulkan Sumbanga...
* Anggota Komisi III DPR Siapkan Mosi Tidak ...
* KPK Selidiki Kasus Anggodo
* LPS: Tak Satu Sen Pun Dana Century Masuk P...
* Cides Desak Sri Mulyani Dinonaktifkan, Boe...
* Tangan Antasari Dicium Mantan Ajudan
* Ary Muladi Minta Penyidikan Kasusnya Dihen...
* Demo atau Enggak, Mari Bergerak
* Kata Mahasiswa Unas soal Kasus Century...

* Presiden Tak Keberatan Pencopotan Susno Du...
* "Pak JK Cepat Pulaaangg, Negara Sedan...
* Incar Ketua Pansus, Partai Demokrat Salahi...
* Hari ini Chandra dan Barang Bukti Dilimpah...
* Effendi Gazali, Partai Demokrat, dan Ronal...
* Giliran Berkas Bibit Dinyatakan P21
* Dubes AS: Investor Amerika Khawatir dengan...
* Diserahkan 78 Barang Bukti untuk Kasus Cha...
* Keluarkan Kebijakan "Bail Out", ...
* Chandra Dibawa ke Kejari

Facebook

Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook.[2] Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia.[3] Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi,[4] dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.[5][6]

keadaan akhir zaman

Tanda-tanda kedatangan Tuhan di hadapan kita semakin jelas. Pada ayat di atas diuraikan
keadaannya seperti zaman Nuh yaitu:
Ada beberapa hal yang didoakan Yesus bagi gerejaNya dalam Yohanes pasal 17:
1. Makan - minum
Semua manusia yang hidup perlu makan-minum yang merupakan kebutuhan tubuh manusia
itu sendiri. Makan-minum seperti zaman Nuh: mereka hidup untuk makan, bukan makan
untuk hidup. Manusia begitu rakus/gelojoh, yang penting tubuhnya (dagingnya) puas. 1 Kor
10:31, Aku menjawab: jika engkau makan atau jika engkau minum atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
2. Kawin dan dikawinkan
Sejak kejahatan manusia bertambah-tambah, pernikahan yang kudus tidak begitu populer
lagi. Orang kawin hanya mengejar kepuasan nafsunya atau memenuhi kebutuhan biologis
lalu punya keturunan dan seterusnya. Pernikahan yang Allah kehendaki kudus adanya bukan
sekedar pasangan itu menjadi satu lalu bertambah-tambah (multiplikasi). Padahal pernikahan
bukan saja tubuhnya tetapi juga rohnya, sebab manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh.
Kalau rohnya rusak maka keturunannya pun rusak, tidak terdidik dalam Tuhan. Mungkin
secara kasat mata keluarganya berhasil di segala bidang tetapi berhasilnya pun rusak,
sebab jauh dari kehendak Allah. Harus bertobat.
3. Membeli dan menjual
Ciri yang sangat mencolok sekarang adalah dunia bisnis. Kemajuannya belum pernah terjadi
sebelumnya, begitu hebat bahkan masuk ke dalam gereja. Hamba-hamba Tuhan, pelayan,
pendoa syafaat lebih berapi-api, sungguh-sungguh berdoa dalam bahasa roh, menangis tapi
ujung-ujungnya mengharapkan upah uang atas pekerjaannya. Pekerjaan Tuhan menjadi lahan
bisnis yang menjanjikan bukan merupakan panggilan murni untuk melayani dan manyangkal
diri bagi kemuliaan Tuhan demi datangnya banyak jiwa yang akan dituntun masuk ke dalam
kerajaan surga (diselamatkan).
4. Menanam dan membangun
Zaman lalu menanam dihubungkan dengan pertanian, sawah, ladang. Sekarang artinya lebih
luas: menanam modal di bank, menimbun uang untuk kesejahteraan sendiri, bukan untuk
pelebaran kerajaan Allah dan memuliakan Dia. Juga pembangunan demi kebesaran diri
sendiri seperti Nimrod - Kej 11:1 dst.
Seperti zaman Lot (Sodom dan Gomora), Rom 1:18 dst - Kehidupan hawa nafsu sex yang
begitu bejat termasuk homosex dan lesbian. Kemuliaan Allah diganti dengan pemujaan halhal
yang najis.
© 2007 GPdI Singapura

Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia - Akibat Sebatang Rokok

Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia - Akibat Sebatang Rokok Racun, Ketagihan, Candu, Buang Uang Dan Dosa
Mon, 07/05/2007 - 10:32pm — godam64

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

Kesimpulan :

Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.

Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.

* Home * About Me * Profile * Gallery Tips Menjaga Kesehatan Mata Saat Bekerja Di Depan Monitor

Komputer dan berbagai perlengkapannya, seperti monitor, sudah menjadi barang awam dalam setiap pekerjaan kantor. Bukan hal yang asing jika banyak orang harus bekerja di depan monitor sepanjang hari. Pada awalnya kita mungkin sedikit khawatir mengenai pengaruh komputer dan sinar radiasi yang dipancarkan monitor dapat mengganggu kesehatan tubuh, terutama mata. Namun, para ahli pun tak pernah menyerah untuk menciptakan peralatan yang semakinramah dengan lingkungan dan kesehatan.

Meski begitu, bekerja terlalu lama di depan layar monitor tetap saja dapat mempengaruhi kesehatan, seperti mata lelah, nyeri punggung, bahu dan leher. Berikut beberapa tips mengatasi kelelahan dan ketegangan mata di saat bekerja di depan monitor. Mudah-mudahan kita bisa menjaga karunia mata yangtetap, meski harus bekerja berjam-jam.

1–Bekerjalah dalam ruangan yang cukup cahaya.

Perhatikan pencahayaan dalam ruang kerja anda. Jangan bekerja dalam ruangan yang terlalu terang dan menyilaukan mata. Gunakan kerai untuk mengatur cahaya dari jendela. Letakkan lampu di atas kepala. Hindari anda menatap cahayanya secara langsung. Sebaliknya, jangan pula bekerja dalam ruangan yang terlalu gelap atau redup. Usahakan agar ruangan anda cukup terang agarmata anda tidak bekerja terllau keras.

2–Gunakan filter monitor.

Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Berbicaralah pada vendor perlengkapan komputer anda untuk mendapatkan filter yang baik dan mampu mengurangipengaruh radiasi, bukan hanya sekedar meredupkan cahaya monitor.

3–Periksa monitor anda.

Periksa apakah monitor anda masih bekerja dengan baik? Bandingkan dengan monitor lain. Bila gambar yang tampak semakin buram, berkedip-kedip atau tidak nyaman bagi mata anda, maka sudah waktunya untuk memperbaiki atau mengganti monitor itu. Lebih baik mengganti monitor daripada membiarkan mata anda terganggu. Sering-seringlah membersihkan monitor dari debu dan kotoranyang mengganggu layar.

4–Letakkan kertas kerja agar mudah dibaca.

Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.

5–Perhatikan posisi monitor.

Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 10-15 derajat dari posisi sejajar dengan pandangan lurus anda. Hal ini selain agar tidak melelahkan mata anda, juga menjaga agar bahu dan leher anda cukupnyaman bekerja.

5–Bekerjalah dengan “font” yang cukup besar.

Bila anda harus mengedit tulisan di depan komputer, pastikan ukuran atau “font” hurup yang anda gunakan cukup besar. Jangan paksa mata anda untuk membaca hurup kecil pada monitor. Mata anda bukanlah mikroskop bagi tulisan yang ada di layar monitor. Gunakan fasilitas untuk memperbesar atau menyesuaikan besar tampilan gambar di monitor anda. Bila anda telah selesai mengedit atau membacanya, anda bisa kembalikan font tersebut ke posisisemula.

6–Istirahatkan mata anda.

Relakskan mata anda. Pejamkan atau kerjap-kerjapkan. Jangan kucek-kucek mata anda. Namun, sering-seringlah berkedip. Ini dapat menurunkan ketegangan dan menjaga mata anda tetap basah dan sejuk. Bila anda terlalu lama melihat dalam jarak dekat, alihkan pandangan anda ke arah yang jauh. Lakukan iniselama beberapa menit setiap 30 menit.

7–Periksa kacamata atau lensa kontak.

Bila anda menggunakan kacamata atau lensa kontak dan anda harus bekerja sepanjang hari di depan monitor, ada baiknya anda konsultasikan dengan dokter mata atau optik anda agar anda bisa mendapatkan kacamata yang sesuai. Baik, ukuran lensa dan framenya. Bila anda merasa lelah menggunakan kacamata, tanggalkan saja. Kacamata bisa membuat mata lelah. Sesekali
biarkan mata anda melihat bebas. Namun, segera kenakan kacamata anda bila merasa harus mengenakannya. Jangan paksa mata anda melihat tanpa bantuan kacamata anda.

Disadur dari M-List

Entry Filed under: Tip dan Trik. .

* Home * About Me * Profile * Gallery Tips Menjaga Kesehatan Mata Saat Bekerja Di Depan Monitor

Komputer dan berbagai perlengkapannya, seperti monitor, sudah menjadi barang awam dalam setiap pekerjaan kantor. Bukan hal yang asing jika banyak orang harus bekerja di depan monitor sepanjang hari. Pada awalnya kita mungkin sedikit khawatir mengenai pengaruh komputer dan sinar radiasi yang dipancarkan monitor dapat mengganggu kesehatan tubuh, terutama mata. Namun, para ahli pun tak pernah menyerah untuk menciptakan peralatan yang semakinramah dengan lingkungan dan kesehatan.

Meski begitu, bekerja terlalu lama di depan layar monitor tetap saja dapat mempengaruhi kesehatan, seperti mata lelah, nyeri punggung, bahu dan leher. Berikut beberapa tips mengatasi kelelahan dan ketegangan mata di saat bekerja di depan monitor. Mudah-mudahan kita bisa menjaga karunia mata yangtetap, meski harus bekerja berjam-jam.

1–Bekerjalah dalam ruangan yang cukup cahaya.

Perhatikan pencahayaan dalam ruang kerja anda. Jangan bekerja dalam ruangan yang terlalu terang dan menyilaukan mata. Gunakan kerai untuk mengatur cahaya dari jendela. Letakkan lampu di atas kepala. Hindari anda menatap cahayanya secara langsung. Sebaliknya, jangan pula bekerja dalam ruangan yang terlalu gelap atau redup. Usahakan agar ruangan anda cukup terang agarmata anda tidak bekerja terllau keras.

2–Gunakan filter monitor.

Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Berbicaralah pada vendor perlengkapan komputer anda untuk mendapatkan filter yang baik dan mampu mengurangipengaruh radiasi, bukan hanya sekedar meredupkan cahaya monitor.

3–Periksa monitor anda.

Periksa apakah monitor anda masih bekerja dengan baik? Bandingkan dengan monitor lain. Bila gambar yang tampak semakin buram, berkedip-kedip atau tidak nyaman bagi mata anda, maka sudah waktunya untuk memperbaiki atau mengganti monitor itu. Lebih baik mengganti monitor daripada membiarkan mata anda terganggu. Sering-seringlah membersihkan monitor dari debu dan kotoranyang mengganggu layar.

4–Letakkan kertas kerja agar mudah dibaca.

Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.

5–Perhatikan posisi monitor.

Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 10-15 derajat dari posisi sejajar dengan pandangan lurus anda. Hal ini selain agar tidak melelahkan mata anda, juga menjaga agar bahu dan leher anda cukupnyaman bekerja.

5–Bekerjalah dengan “font” yang cukup besar.

Bila anda harus mengedit tulisan di depan komputer, pastikan ukuran atau “font” hurup yang anda gunakan cukup besar. Jangan paksa mata anda untuk membaca hurup kecil pada monitor. Mata anda bukanlah mikroskop bagi tulisan yang ada di layar monitor. Gunakan fasilitas untuk memperbesar atau menyesuaikan besar tampilan gambar di monitor anda. Bila anda telah selesai mengedit atau membacanya, anda bisa kembalikan font tersebut ke posisisemula.

6–Istirahatkan mata anda.

Relakskan mata anda. Pejamkan atau kerjap-kerjapkan. Jangan kucek-kucek mata anda. Namun, sering-seringlah berkedip. Ini dapat menurunkan ketegangan dan menjaga mata anda tetap basah dan sejuk. Bila anda terlalu lama melihat dalam jarak dekat, alihkan pandangan anda ke arah yang jauh. Lakukan iniselama beberapa menit setiap 30 menit.

7–Periksa kacamata atau lensa kontak.

Bila anda menggunakan kacamata atau lensa kontak dan anda harus bekerja sepanjang hari di depan monitor, ada baiknya anda konsultasikan dengan dokter mata atau optik anda agar anda bisa mendapatkan kacamata yang sesuai. Baik, ukuran lensa dan framenya. Bila anda merasa lelah menggunakan kacamata, tanggalkan saja. Kacamata bisa membuat mata lelah. Sesekali
biarkan mata anda melihat bebas. Namun, segera kenakan kacamata anda bila merasa harus mengenakannya. Jangan paksa mata anda melihat tanpa bantuan kacamata anda.

Disadur dari M-List

Entry Filed under: Tip dan Trik. .

Tips Cara Mendapatkan Cinta Sejati Dan Jangan Sakiti Hati Orang Lain Dengan Cinta Palsu

Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang maha esa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Cinta antara laki-laki dan perempuan telah ada sejak manusia pertama turun ke dunia hingga sekarang. Cinta merupakan bumbu penyedap hidup yang sementara ini yang dapat memberikan kebahagiaan yang sejati.

Cinta memang dapat membawa suka dan juka dapat membawa duka bagi orang-orang yang merasakannya. Berbagai problema cinta tercipta dari yang ringan hingga yang berat seperti naksir, cinta pada pandangan pertama, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta segi tiga, cinta monyet, cinta harta, cinta palsu, cinta laura, dan cinta-cinta lainnya yang membuat dunia ini begitu menarik.

Menurut saya cinta itu adalah sesuatu yang sakral yang sebaiknya tidak bermain-main dengannya. Bermain cinta memang menyenangkan bagi sebagian orang. Akan tetapi dampak buruk atau efek yang dapat ditimbulkan bagi orang yang cintanya dimainkan akan sangat tidak menyenangkan.

Untuk itulah maka hargai cinta dan hormati cinta agar kita maupun orang lain di sekitar kita tidak terluka karena cinta. Berikut ini adalah tips cara dari organisasi.org bagaimana caranya agar kita bisa menikmati cinta tanpa harus melukai orang lain.

1. Jangan jadi playboy/playgirl dan hindari playboy/playgirl
2. Jika tidak suka atau biasa saja jangan pacari orang itu, pdkt dulu
3. Katakan cinta jika kita yakin dia adalah pasangan hidup kita
4. Cinta dan nafsu birahi adalah dua hal yang berbeda (no free sex)
5. Carilah orang yang baik, setia, jujur dan cinta kepada kita
6. Jangan pacaran/menikah sebelum dewasa (21 tahun ke atas)
7. Kejarlah cinta sampai ke negeri Cina, berjuanglah demi cinta
8. Berbagilah cinta dengan orang-orang di sekitar kita
9. Cinta tidak harus memiliki. Lupakan dan coba lagi bila gagal
10. Bina cinta yang ada hingga nafas terakhir selamanya
11. Jangan pernah sakiti orang yang kita cintai dengan alasan apapun
12. Cinta sejati tidak dapat dibeli dengan uang tapi pengorbanan
13. Tuhan telah memberikan anda jodoh, temukanlah cinta anda
14. Cinta harus direstui agama, hukum, keluarga & masyarakat

Jangan pernah menyakiti hati orang lain baik bagi laki-laki maupun perempuan karena mereka memiliki akal pikiran, perasaan dan insting sehingga mereka akan patah hati dan terluka jika kita mengecewakannya. Orang yang rapuh dapat mati bunuh diri karena cinta. Orang yang dendam dapat melakukan tindakan kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan kepada anda karena cinta. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan cinta.

Semoga hidup anda menjadi indah dengan cinta.

SENSUS PENDUDUK INDONESIA 2010

Karyanto Hubu 23 November jam 16:43 Balas
Pada tahun 2010 nanti, BPS kembali melaksanakan kegiatan sensus yaitu Sensus Penduduk 2010 (SP 2010). Sensus Penduduk merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perencanaan pembangunan karena data yang didapat berupa data kependudukan yang dapat menggambarkan keadaan penduduk Indonesia hingga wilayah administrasi terkecil.

Sebenarnya kegiatan sensus ini pernah dilaksanakan pada masa sebelum Indonesia merdeka oleh Pemerintah Hindia Belanda yaitu pada tahun 1930. Selanjutnya setelah Indonesia merdeka telah dilakukan 5 kali sensus penduduk, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Sedangkan Sensus Penduduk 2010 adalah sensus ke-6 yang akan dilaksanakan pada tahun 2010. Acuan yang digunakan dalam pelaksanaan Sensus Penduduk adalah UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, dan Rekomendasi PBB (United Nations).

Sensus Penduduk merupakan suatu rangkaian kegiatan pengambilan “stok” (stock taking) penduduk pada suatu titik waktu tertentu yang mencakup seluruh atau sebagian wilayah geografis suatu negara sejak tahapan persiapan sampai ke publisitas hasilnya. Titik waktu SP2010 adalah 31 Mei 2010 pukul 24.00. Tanggal ini disebut sebagai hari sensus (census date).

Pendataan Sensus Penduduk dilakukan secara door to door pada seluruh penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal dalam wilayah geografis Indonesia, baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak bertempat tinggal tetap. Anggota korps diplomatik negara lain beserta keluarganya, meskipun menetap di wilayah geografis Indonesia, tidak dicakup dalam pencacahan sensus penduduk. Cara pencacahan yang dipakai dalam Sensus Penduduk 2010 adalah kombinasi antara de jure dan de facto. Bagi mereka yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure, yaitu dicacah di tempat mereka tinggal secara resmi, sedangkan penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di tempat dimana mereka ditemukan oleh petugas lapangan sensus.

Manfaat Sensus Penduduk

Data SP2010 mempunyai kegunaan strategis secara internal sebagai: koreksi dan pengendali data kependudukan, basis proyeksi penduduk dekade 2010-an, basis untuk pemutakhiran dan pengembangan KCI survei rumah tangga decade 2010-an, dan basis pembangunan statistik wilayah kecil. Secara eksternal data SP2010 digunakan sebagai: basis pembangunan statistik administrasi kependudukan dan evaluasi pencapaian sasaran pembangunan global.

Instrumen dan Metode Pencacahan

Instrumen utama SP2010 berupa dua jenis kuesioner untuk mendaftar bangunan tempat tinggal dan mencacah penduduk secara lengkap. Kuesioner L untuk melakukan pendaftaran bangunan dan rumahtangga. Sedangkan Kuesioner C untuk mengumpulkan data individu penduduk dan rumahtangga. Pertimbangan yang digunakan sebagai dasar pembuatan kuesioner C adalah rekomendasi PBB (UN Recommendations), relevansi dengan MDGs, pengalaman sensus penduduk sebelumnya, pengalaman sensus yang dilaksanakan negara-negara lain, komponen perubahan penduduk, dan variabel yang sesuai hanya jika dikumpulkan melalui pencacahan lengkap (agama, bahasa, suku, kecacatan, arus migrasi, dsb).

Metode pencacahan Sensus Penduduk 1971, 1980, dan 1990 mencakup pencacahan lengkap dan pencacahan sampel. Sedangkan Sensus Penduduk 2000 hanya dilakukan secara lengkap dengan mengumpulkan 15 variabel43 variabel. demografi, sosial dan kegiatan ekonomi penduduk. Pada Sensus Penduduk 2010 pencacahan dilakukan secara lengkap dengan mengumpulkan variabel yang lebih banyak dibandingkan dengan SP2000 yaitu sebanyak

Berbeda dengan Sensus Penduduk sebelumnya, untuk mencapai akurasi yang tinggi, pencacahan pada SP 2010 akan dilakukan secara tim. Setiap tim terdiri dari 1 orang Koordinator Tim dan 3 (tiga) orang pencacah, dimana setiap tim akan bertanggung jawab menyelesaikan 4-6 Blok Sensus (BS).

Tahapan Kegiatan

SP2010 merupakan serangkaian kegiatan besar yang terdiri dari berbagai tahapan kegiatan yang dimulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Sedangkan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2009 adalah Pemetaan Wilayah Tahap II, Gladi Bersih Sensus Penduduk 2010, Pilot PES SP2010, Klasifikasi Desa Urban Rural, Persiapan Pengolahan, Publisitas Persiapan SP2010, Persiapan Hardware, software dan perlengkapan lainya untuk SP2010, kemudian Penyusunan Rencana Teknis. Berikut jadwal kegiatan pokok secara rinci:

Tahun


Tahapan Kegiatan


Rincian Kegiatan Pokok

2008
Persiapan Awal

Perencanaan menyeluruh (network plenning, penyusunan, pengembangan instrument sensus, mekanisme dan organisasi lapangan, rencana pengolahan, dsb), pembuatan peta dasar, ujicoba.

2009
Persiapan lanjutan

Pembuatan sketsa BS, pengadaan kelengkapan sensus dan pengolahan data, gladi bersih I (Mei 2009), dan gladi bersih II (Juli 2009).

2010
Pelaksanaan

Pelatihan petugas, pencacahan lapangan, pengolahan data, diseminasi angka sementara, verifikasi nama dan alamat penduduk.

2011
Diseminasi

Diseminasi dan publikasi angka final, penyerahan daftar nama dan alamat penduduk untuk NIK ke Depdagri.

2012
Pemanfaatan data

Analisis, pengembangan FMD/KCI, proyeksi penduduk ke depan, dsb.

Berbeda dengan kegiatan BPS pada umumnya, Sensus Penduduk adalah kegiatan besar yang membutuhkan peran serta banyak pihak termasuk seluruh komponen masyarakat. Hal ini karena data hasil Sensus Penduduk merupakan data pijakan bagi program-program pemerintah yang berkelanjutan. Merupakan tantangan yang besar bagi BPS untuk dapat memberikan advokasi kepada masyarakat agar mendukung semua tahapan kegiatan SP2010 dan memastikan bahwa data SP2010 merupakan sumber data dasar kependudukan yang kredibel. Oleh Karena itu, Pastikan Anda Dihitung!

Sumber : Badan Pusat Statistik

Jumat, 20 November 2009

Kapolres Bayar ‘Pak Ogah"

Polisi cepe (Pa Ogah )
Mei 29, 2009 • Tinggalkan sebuah Komentar
Pertama sekali aku berangkat ke kantor menuju Kawasan Iindustri Pulogadung untuk menghindarkan macet aku lewat jalan alternatif yang lebih dikenal dengan “jalan lewat belakang” melalui perkampungan. Jalan alternatif ini lebih kurang panjang nya 1 km menghubungkan raden inten dengan kawasan industri pulo gadung.
Pada saat masuk sudah dijaga oleh polisi cepe berhubung jalannya ada beberapa tikungan, setelah saya lalui dan saya menghing jumlah polisi cepe nya ada 7 tempat yang panjang jalannya ga lebih 1 km. Setiap harinya harus menyiapkan uang cepek sebanyak Rp.700 dan pulangnya Rp.700 total Rp.1400,-. Memang ngebantu sih ngatur jalanan berhubung jalannya sempit dan kendaraan dua arah.
Yang menjadi masalah kan sulit dapet pecahan 100 terkadang uang 500 begitulah setiap harinya. Mungkin kalau Jaya Suprana lewat situ akan masuk MURI (Museum Rekor Indonesia) jumlah polisi cepe terbanyak dalam jarak 1 km.
Mungkin temen-temen pernah menemukan jumlah polisi cepe lebih banyak lagi dengan jarak yang lebih pendek.

Saat kurenungkan

Saat kurenungkan
Hidup bersamaMu
Sering kali ku melupakanMu
Berjalan sendiri seakan ku mampu
lalui tanpa kekuatanMu
Smakin berat beban hidupku
Smakin kumenjauh dariMu
Reff:
Namun ada cinta yang tak pernah berlalu
Cinta yang kudapat dariMu
Tlah teruji lalui rintangan sang waktu
Kau mati bagiku
Berkorban untuk diriku

contoh sistem produksi

Operasi Input Output
  • Hotel Receptionist,pelayan,fasilitas,dan energi layanan,makanan,hiburan
  • Kampus fasilitas,osen,Bank DKI pendidikan,layanan keuangan
  • Restaurant pramusaji,makanan,peralatan,fasilitas dan energi makanan,energi
  • Rumah sakit dokter,perawat,peraltan,dan energi layanan kesehatan,pasien
  • pabrik tekstil staff,manajer,fasilitas,karyawan pakaian,layanan pekerjaan
  • mall SPG,penjual,pembeli,makanan makanan an hiburan
  • kost-kostan laundry,pemilik kost,fasilitas layanan laundry dan tempat tinggal
  • toko sepatu penjual sepatu dan pelayanan sepatu sepatu dan kepuasan pembeli
  • sekolah fasilitas,pengajar,peralatan,siswa layanan pendiikan,kerajinan tangan
  • bank teller,staff,peralatan kantor,fasilitas,energilayanankeuangan,pinjam meminjam,dll

PENUMBUHAN INDUSTRI TEPUNG LOKAL MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI JAWA TENGAH

PENUMBUHAN INDUSTRI TEPUNG LOKAL MELALUI PEMBERDAYAAN
KELOMPOK TANI
UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
DI JAWA TENGAH

(Studi Kasus Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah)
Oleh
Lutfi Aris Sasongko, Helmy Purwanto, Renan Subantoro

Abstract
Food security is one strategic and urgent priority on national development. Food
is one basic need beside as function of human essential life so food is fundamental human
right. One foundation of food security is diversification of it. The research was held to
study potential of local flour industry growth especially on farmer and society
empowerment for strength Central Java food security. The research target were : (1)
identify society perception and preference on two composition combination wheat flour
and local flour ( sweet potato) on food processing product (2) identify potential and
constraint of local flour growth development (3) decide of empowerment model on
technical and managerial farmer group on local flour ( sweet potato) appropriate with
costumer perception and preference. The research locates on Magelang Regent Central
Java Province. Collection data method was done with interview technique, Focus Group
Discussion (FGD) and Rapid Rural Appraisal (RRA). While analyze data method used
descriptive statistic and SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) analyze. From
the research, could be gotten information if society perception and preference of two
composition combination wheat flour and local flour (sweet potatoes) on food processing
product was good relatively ( could give score of test result which is almost same on two
composition). From potential and constraint identification, the result gave if the potential
of farmer group for developing local flour industry was good and strength relatively.
While the model of farmer group empowerment which is offered to selected farmer group
in Magelang Regent was empowerment with assistance, tool grant and socialization. The
model was hoped could be adopted by stake holders. Farmer group empowerment process
would be done with synergy by stake holders self sufficient and sustainable so optimal
result could be taken and the utility could be felt by farmer group on income improvement.
On the turn, the effort could improve farmer wealth and strength of food security
Key words : food security, local flour, empowerment.
PENDAHULUAN
Ketahanan pangan merupakan isu yang sangat strategis dan penting sebagai salah satu
prioritas dalam pembangunan nasional. Permasalahan dalam pembangunan ketahanan
pangan meliputi kegiatan produksi pangan, distribusinya dari lahan produksi sampai ke
konsumen, serta pada tahap pra-konsumsi dan proses konsumsinya oleh masyarakat.
Ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata, dan terjangkau. Upaya mewujudkan penyediaan pangan dilakukan dengan
bertumpu pada sumberdaya lokal, kelembagaan, dan budaya lokal.
2
Diversifikasi pangan memiliki aspek yang luas, ditinjau dari aspek konsumen, dapat
menyediakan pangan yang beragam, bergizi, bermutu dan aman. Perubahan pola konsumsi
pangan pokok masyarakat Indonesia kini mengarah pada beras dan bahan pangan berbasis
tepung terigu termasuk mie kering, mie basah dan mie instan. Perubahan ini perlu
diwaspadai karena gandum adalah komoditas impor dan belum diproduksi di Indonesia
sehingga arah perubahan tersebut dapat menimbulkan ketergantungan pangan pada impor
yang membahayakan ketahananan pangan nasional. Ketergantungan pangan terhadap
negara lain dapat berdampak pada kerentanan terhadap campur tangan asing secara
ekonomi dan politik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi penumbuhan industri tepung lokal melalui
pemberdayaan petani dan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan. Adapun tujuan
khusus adalah sebagai berikut:
1). Mengidentifikasi persepsi dan preferensi masyarakat terhadap dua kombinasi
komposisi tepung terigu dan tepung lokal (ubi jalar) dalam produk olahan pangan; 2).
Mengidentifikasi potensi dan kendala dalam menumbuhkembangkan industri tepung lokal
(ubi jalar); 3). Menentukan model pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan teknis
dan manajerial kelompok tani dalam menumbuhkembangkan industri tepung lokal (ubi
jalar) yang sesuai dengan persepsi dan preferensi konsumen.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Magelang sebagai daerah sentra produksi ubi jalar
(Ipomea batatas L. Sin) di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data tersebut diketahui
bahwa Kabupaten Magelang merupakan daerah penghasil ubi jalar tertinggi di Provinsi
Jawa Tengah.
Metode Penentuan Sampel
Rancangan sampel penelitian konsumen ini dipilih dengan stratified quota sampling
method. Dalam penelitian ini, stratifikasi dilakukan dengan mengelompokkan populasi
penelitian menjadi tiga yaitu populasi yang berada di daerah perkotaan, pariwisata dan
perdesaan. Quota sampling diterapkan untuk menentukan jumlah sampel konsumen yaitu
sebanyak 80 sampel (responden). Sampel dipilih dengan tanpa memperhitungkan jumlah
populasi sebagai sampling frame. Tahap identifikasi peluang dan kendala dalam
3
menumbuhkembangkan industri tepung lokal dipilih secara purposive, terdiri dari 30
reponden petani dengan mempertimbangkan potensi kelompok-kelompok tani dan 5 orang
key-persons yang terdiri dari perangkat desa, dusun dan tokoh masyarakat.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
yaitu Dokumentasi, Wawancara, FGD (Focus Group Discussion), dan RRA (Rapid Rural
Appraisal)
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner yang berupa kombinasi dari beberapa
pertanyaan bersifat terbuka dan tertutup. Dalam penelitian ini terdapat dua kuisioner yang
digunakan pada dua kelompok responden.
Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis seperti yang dilakukan oleh Azam, N, et.
al. (2006) dan Suhardi, et. al (2006) dengan beberapa modifikasi tertentu. Teknik analisis
yang digunakan dalam kajian ini adalah statistik deskriptif (Kuncoro, M, 2007; SPSS
Manual 2001) dan Analisis SWOT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persepsi dan Preferensi Responden Terhadap Tepung Ubi Jalar
1. Persepsi Responden Terhadap Tepung Ubi Jalar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 97,5 % responden mengetahui produk
tepung-tepungan (Gambar 1). Nampak bahwa jenis tepung yang disebutkan jumlahnya
lebih rendah daripada jenis tepung yang diketahui responden. Penyebutan salah satu
jenis tepung menunjukkan bahwa tepung tersebut menjadi salah satu top of mind dari
responden, sedangkan diketahui atau tidaknya suatu jenis tepung menunjukkan tingkat
pengetahuan responden terhadap jenis tepung tersebut.
Gambar 1. Persepsi Responden Terhadap Beberapa Jenis Tepung
0
20
40
60
80
100
120
TTERIGU
TBERAS
TKETAN
THUNKWE
TUBIKY
TPISANG
TMAIZENA
TTAPIOKA
TSAGU
TGARUT
TUBIJALAR
TSUKUN
DISEBUTKAN
DIKETAHUI
4
(Data primer, diolah, 2008)
Tepung beras merupakan jenis tepung yang paling banyak disebutkan oleh responden
(88,75%). Jenis tepung lain yang banyak disebutkan adalah tepung terigu (87,5%),
tepung maizena (36,25%), tepung ketan (28,75%) dan tepung hunkwe (23,75%).
Hanya 3 dari 80 responden (3,75%) yang menyebutkan tepung ubi jalar pada saat
pertama kali diwawancarai. Selanjutnya ketika penggalian pengetahuan tentang
beberapa jenis tepung dilakukan dengan panduan enumerator diketahui bahwa jumlah
responden yang mengetahui tentang tepung ubi jalar meningkat menjadi 14 responden
(17,5%). Dari 14 responden yang mengetahui tentang ubi jalar, sebagian besar (12 dari
14 responden) adalah responden di wilayah perkotaan dan sisanya, 2 orang responden
adalah responden di wilayah pariwisata. Tidak ada satupun responden di wilayah
perdesaan yang menyebutkan maupun mengetahui tentang tepung ubi jalar meskipun
sumber bahan baku tepung ubi jalar dihasilkan di wilayah perdesaan. Hal ini
menunjukkan bahwa tepung ubi jalar belum dikenal oleh sebagian besar responden.
Persepsi responden terhadap kinerja tepung ubi jalar sebagai bahan baku produk
pangan olahan relatif kecil hanya 17,5% responden yang secara spontan menyatakan
bahwa tepung ini dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan olahan
sedangkan sisanya (82,5%) menyatakan belum mengetahui. Disimpulkan bahwa
informasi dan sosialisasi mengenai kemanfaatan tepung ubi jalar belum optimal
sampai kepada responden. Dominasi tepung terigu dan tepung beras dalam top of mind
masyarakat masih sangat kuat.
Persepsi bahwa ubi jalar adalah makanan ”kelas dua” (untuk masyarakat ekonomi
lemah) disetujui oleh 32 dari 80 responden (40%). Namun responden yang
mempersepsikan tepung ubi jalar sebagai bahan pangan bagi golongan ekonomi lemah
jumlahnya kecil, yaitu sebanyak (12,5%). Hasil ini menunjukkan bahwa pengolahan
ubi jalar menjadi tepung ubi jalar telah meningkatkan nilai persepsi responden.
2. Pengetahuan Responden Terhadap Produk Pangan Olahan Berbasis Tepung Ubi
Jalar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden tentang produk
pangan olahan yang dapat dihasilkan dari tepung ubi jalar masih minim. Responden
yang menyatakan belum memiliki pengetahuan tentang produk olahan pangan
berbahan baku tepung ubi jalar jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan
responden yang memiliki pengetahuan, yaitu 88,75% : 11,25%.
5
Responden yang mengetahui terdiri dari responden yang sudah pernah mengkonsumsi
produk olahan berbahan baku tepung ubi jalar sebanyak 7 orang (8,75%) dan yang
pernah mendengar/melihat tetapi belum pernah mengkonsumsi sebanyak 2 orang
(2,5%). Pengetahuan tersebut paling banyak mereka peroleh dari acara kuliner di
televisi, sosialisasi dalam kegiatan PKK dan kunjungan ke daerah lain (misalnya:
Sentra Pemasaran Agribisnis Terpadu di perbatasan Kabupaten Pasuruan dan
Kabupaten Malang). Bentuk produk pangan olahan yang pernah dikonsumsi ketujuh
orang responden tersebut adalah jenang ubi jalar, bakpao ubi jalar, es krim ubi jalar,
keripik ubi jalar dan beragam produk olahan pangan lain yang berbasis tepung ubi
jalar. Hasil ini telah memberikan bukti bahwa selama ini kegiatan sosialisasi
pemanfaatan dan produk-produk pangan olahan yang dapat dihasilkan dari tepung
lokal, termasuk tepung ubi jalar, yang telah dilakukan oleh pemerintah dan beberapa
elemen masyarakat lain, jangkauannya masih sangat terbatas
3. Sikap Responden terhadap Produk Pangan Olahan Berbasis Tepung Ubi Jalar
Berdasarkan hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa sebagian besar responden
belum dapat mensikapi produk pangan olahan berbasis tepung ubi jalar. Hal ini
disebabkan mayoritas responden belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang
produk tersebut. Ketidaktahuan masyarakat terhadap produk pangan olahan berbasis
tepung ubi jalar sebetulnya lebih banyak disebabkan oleh keterbatasan jumlah industri
pengolahan pangan yang menggunakan bahan baku tepung ubi jalar dan jumlah
industri tepung lokal termasuk tepung ubi jalar yang ada di Jawa Tengah.
4. Preferensi Responden Terhadap Produk Pangan Olahan dari Tepung Ubi Jalar
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi responden terhadap
produk pangan olahan yang disubtitusi dengan tepung ubi jalar relatif baik. Rata-rata
skor untuk keempat produk olahan yang diujikan pada responden secara berturut-turut
untuk bakpao terigu, bakpao ubi jalar, nastar terigu dan nastar ubi jalar adalah 3.44,
3.64, 3.71 dan 3.49. Tepung ubi jalar dapat digunakan untuk mensubstitusi tepung
beras sampai dengan 20% dalam pembuatan bihun (Widowati et al.,1994). Selain itu
tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kue, misalnya kue kering,
kue lapis, dan cake (Antarlina, 1998). Campuran 50% tepung ubi jalar dan 50% tepung
terigu dianjurkan untuk pembuatan cake karena lebih disukai, rasa enak, warna
menarik, dan mempunyai tingkat kemanisan sedang (Zuraida, 2001).
6
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa pada produk pangan olahan basah (bakpao),
pensubtitusian dengan tepung ubi jalar dapat meningkatkan derajat kesukaan
responden, sedangkan untuk produk pangan olahan kering (nastar) pensubtitusian
dengan tepung ubi jalar justru menurunkan derajat kesukaan responden.
5. Potensi dan Kendala Pengembangan Tepung Ubi Jalar
Mutu ubi jalar yang dihasilkan di Desa Windusari dan desa-desa sekitarnya cukup baik
sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku tepung ubi jalar. Preferensi petani
untuk menanam komoditas ubi jalar dipengaruhi oleh kondisi harga komoditas ini
dengan komoditas palawija lainnya seperti jagung. Namun demikian, kemudahan
perawatan tanaman ubi jalar, biaya produksi yang relatif rendah dan manfaat tambahan
dari daun ubi jalar sebagai sumber sayuran bagi keluarga menjadikan komoditas ini
tetap menjadi pilihan bagi petani di Desa Windusari dan sekitarnya. Luas panen ubi
jalar di Desa Windusari dan desa-desa sekitarnya di Kecamatan Windusari ini tahun
2002 – 2007 berfluktuasi. Produktivitas komoditas ubi jalar berkisar 7,66 – 18,5 ton/ha
(Windusari Dalam Angka, 2002-2007). Komoditas ubi jalar banyak ditanam di lahan
sawah non irigasi pada musim kemarau setelah panen padi dan lahan tegalan.
6. Harga Ubi Jalar
Harga jual komoditas ubi jalar berdasarkan pengalaman petani selama ini sangat
berfluktuatif, berkisar antara Rp 300 – Rp 1200 per kg. Kontrak harga antara petani
produsen dengan pedagang tidak ada, menyebabkan fluktuasi harga sering terjadi saat
panen. Penetapan harga jual lebih banyak ditentukan oleh pihak pedagang pengumpul
selaku pembeli. Petani dan wanita tani, dalam kegiatan FGD, menyambut antusias
rencana pengembangan industri tepung ubi jalar mengingat bahwa proses penepungan
akan meningkatkan umur simpan, mempermudah pengolahan lebih lanjut serta
meningkatnya nilai tambah tepung ubi jalar.
7. Saluran Pemasaran Ubi Jalar
Saluran pemasaran komoditas ubi jalar di Desa Windusari dan desa-desa sekitarnya
sebagaimana terlihat pada Gambar 2. Petani melakukan penjualan di sawah atau di
rumah. Penjualan kepada pedagang besar maupun pedagang pengecer dilakukan
dengan mengukur total berat panen komoditas ubi jalar dikalikan harga jual yang telah
disepakati.
7
Gambar 2. Saluran Pemasaran Ubi Jalar di Desa Windusari
(Data Primer, diolah, 2008)
5. Analisis SWOT
. Hasil analisis faktor internal dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Analisis Faktor Internal dalam Mendukung Upaya Penumbuhan Industri
Tepung Lokal
KEKUATAN KELEMAHAN
NO INDIKATOR INTERNAL BOBOT SKOR NILAI SKOR NILAI
1 Kesesuaian Lahan 20 5 100 0 0
2
Kemampuan Petani dalam Kegiatan
Budidaya Ubi Jalar 15 4 60 0 0
3 Keberadaan Kelompok Tani 10 2 20 0 0
4 Tradisi dan Budaya Lokal 12 5 60 0 0
6 Ketersediaan Lahan 15 0 0 -2 -30
7
Kemampuan Petani dalam Kegiatan
Pengolahan Tepung Ubi Jalar 13 0 0 -4 -52
8 Teknologi Pengolahan Tepung Ubi Jalar 15 0 0 -5 -75
Total Nilai 100 240 -157
Sumber : Hasil FGD (2008)
Dari tabel di atas terlihat bahwa 4 faktor internal yang menjadi kekuatan dalam upaya
penumbuhan industri tepung lokal termasuk tepung ubi jalar adalah kesesuaian lahan,
kemampuan petani dalam kegiatan budidaya ubi jalar, keberadaan kelompok tani,
serta tradisi dan budaya lokal. Adapun faktor internal yang menjadi kelemahan ada 3,
yaitu ketersediaan lahan, kemampuan petani dalam kegiatan produksi tepung ubi jalar,
dan teknologi produksi tepung ubi jalar
Petani Ubi Jalar Pedagang Besar
Pedagang Grosir
Pedagang Pengecer
Konsumen
8
Tabel.2. Hasil Analisis Faktor Eksternal dalam Mendukung Upaya Penumbuhan
Industri Tepung Lokal
PELUANG ANCAMAN
NO INDIKATOR EKSTERNAL BOBOT SKOR NILAI SKOR NILAI
1 Kerjasama dengan Perguruan Tinggi 18 4 72 0 0
2 Sarana dan Prasarana Transportasi 8 4 32 0 0
3
Kebijakan Pemerintah dalam
Pengembangan Tepung Lokal 10 3 30 0 0
4
Persepsi Konsumen terhadap Tepung Ubi
Jalar 10 3 30 0 0
5
Preferensi Konsumen terhadap Produk
Pangan Olahan Tepung Ubi Jalar 15 3 45 0 0
6 Pasar Tepung Ubi Jalar 18 0 0 -3 -54
7 Fluktuasi Harga Tepung Terigu 15 0 0 -4 -60
8 Fasilitas Keuangan 6 0 0 -4 -24
Total Nilai 100 209 -138
Sumber : Hasil FGD (2008)
Hasil analisis faktor eksternal untuk penumbuhan industri tepung lokal sebagaimana
tersaji pada Tabel 2. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 5 faktor eksternal yang menjadi
peluang dalam upaya penumbuhan industri tepung lokal termasuk tepung ubi jalar,
yaitu: adanya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, sarana dan prasarana transportasi
yang baik, kebijakan pemerintah dalam pengembangan tepung lokal, persepsi
konsumen terhadap tepung ubi jalar dan preferensi konsumen terhadap produk pangan
olahan tepung ubi jalar. Adapun faktor eksternal yang menjadi ancaman ada 3 , yaitu :
pasar tepung ubi jalar yang belum luas, fluktuasi harga jual tepung terigu dan fasilitas
keuangan yang kurang mendukung.
Berdasarkan faktor internal dan eksternal kelompok tani yang dipaparkan di atas dapat
diketahui bahwa sisi kekuatan (strength) dan sisi peluang (opportunity) lebih banyak
dan dominan. Posisi titik koordinat ada di titik (83 ; 71). Berdasarkan temuan di
lapangan menunjukkan bahwa para petani mempunyai minat yang besar untuk
mengembangkan pengelolaan pasca panen sehingga diperoleh nilai tambah dari
produk. Dengan demikian, ini merupakan terobosan untuk meningkatkan pendapatan
petani melalui kegiatan pengelolaan pasca panen dengan strategi pendampingan secara
intensif oleh stakeholders.
9
Stretegi yang dapat dipilih berdasarkan hasil analisa tersebut adalah strategi pada
kuadran SO (strength – opportunity), yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut peluang yang ada. Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan
potensi tepung ubi jalar sangat terbuka luas dan relatif cocok dengan karakteristik
kelompok tani.
Usulan Model Pemberdayaan Masyarakat
Strategi untuk memberdayakan masyarakat dapat melalui kelompok yang sudah terbentuk
maupun dengan cara menumbuhkan kelompok swadaya masyarakat. Untuk menumbuhkan
kelompok swadaya masyarakat memerlukan keterlibatan stake holder seperti perangkat
desa, tokoh masyarakat, LSM, perguruan tinggi, sehingga dicapai sinergi yang optimal
untuk menguatkan kelompok melalui kegiatan pendampingan yang intensif.
Berikut ini tahap-tahap kegiatan pemberdayaan yang dapat dilakukan selengkapnya
sebagai berikut :
Tahap 1. Identifikasi Profil Kelompok Tani
. Bentuk atau model dalam memberi dukungan dalam proses pemberdayaan
masyarakat tergantung pada dua hal, yaitu : 1. Kemampuan apa yang sudah dimiliki
oleh stake holder terutama masyarakat dan pemerintah setempat, 2. Dari mana
datangnya inisiatif perubahan dalam proses pemberdayaan masyarakat dalam hal ini
kelompok tani.
Tahap 2. Merumuskan Kebutuhan Pendampingan
Kegiatan pendampingan tersebut berdasarkan harapan yang disampaikan oleh
kelompok tani kepada Petugas Penyuluh Lapangan, Universitas Wahid Hasyim
Semarang, serta Perangkat Desa Windusari yaitu membutuhkan pendampingan untuk
mengembangkan potensi produksi ubi jalar yang dibudidayakan oleh para petani,
sampai kepada aspek pengolahan menjadi tepung ubi jalar dan pemasarannya.
Tahap 3. Pendampingan Kelompok Tani Secara Berkelanjutan Menuju
Kemandirian
Upaya pemberdayaan hendaknya bertumpu pada komunitas lokal yang
mempunyai kecenderungan pada proses pemberian peluang yang lebih besar kepada
komunitas lokal seperti paguyuban petani, lumbung paceklik, kelompok pengajian,
kelompok kesenian, PKK, kelompok perempuan, dan sejenisnya untuk mengurus
dirinya sendiri. Kunci suksesnya ditentukan oleh sejauhmana pemerintah dan
10
pendamping lainnya melibatkan secara aktif organisasi komunitas lokal disamping
mengoptimalkan keterpaduan dan sinergi antara lembaga pemerintah, LSM/KSM,
lembaga swasta, Perguruan Tinggi yang secara bersama-sama diarahkan untuk
melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan prinsip “People Oriented
Empowerment”.
Adapun kegiatan pendampingan yang perlu dilakukan mempunyai 4 prinsip
sebagai berikut :
1) Penumbuh-kembangan kesadaran
Prinsip ini merupakan pondasi esensial dalam upaya pendampingan kelompok tani.
Sebelum anggota kelompok tani sungguh-sungguh menyadari keberadaan yang
masih lemah (tidak berdaya) dari berbagai aspek serta solusi untuk mengatasi
masalahnya, mereka tidak akan termotivasi untuk bertindak. Kelompok tani mulai
menumbuhkembangkan kesadaran dan kepercayaan diri akan realitas masalah
yang mereka hadapi.
2) Partisipasi
Pada intinya partisipasi dari semua aspek yang tercermin dalam situasi dimana
kelompok tani mampu mengelola kepentingan mereka sendiri, mempengaruhi
keputusan publik dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberi nilai tambah
dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
3) Keberlanjutan
Kegiatan pemberdayaan melalui kegiatan pendampingan hendaknya menjamin
kelompok tani mampu mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi secara
berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan untuk
mengembangkan potensi lokal yang dimiliki. Ada empat upaya untuk
mewujudkan keberlanjutan dalam kegiatan pendampingan, yaitu :
a) Upaya memperkuat kapasitas kelompok tani untuk berinteraksi dengan
lingkungan untuk menjamin kelangsungan hidup secara normal, untuk
mengatasi segala permasalahan yang dihadapi terutama pengembangan ubi
jalar.
b) Pemberdayaan tidak hanya bertumnpu pada kemampuan menghasilkan
pendapatan dari pengembangan ubi jalar, tetapi kemampuan memanfaatkan
pendapatan yang lebih produktif sebagai aset untuk mengembangkan usahanya.
c) Pendampingan perlu mengembangkan infrastruktur lokal untuk menjamin
manfaat yang dinikmati oleh generasi berikutnya. Infrastruktur yang dimaksud
11
adalah kelembagaan masyarakat lokal, struktur pendidikan/pelatihan lokal, dan
struktur sumber permodalan.
d) Pendampingan menjamin kelestarian ekologis lokal sehingga pendampingan
diharapkan mampu memberikan kontribusi pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
4) Kemandirian
Prinsip ini menjamin bahwa segala kegiatan usaha mengarah pada memperkuat
kepercayaan diri kelompk tani, sehingga mampu menyikapi situasi yang dihadapi
serta mengurangi ketergantungan kelompok tani dari pihak lain. Dengan demikian
kelompak tani dikatagorikan sebagai kelompok yang sudah mencapai tahap
tertinggi yaitu mandiri. Kegiatan pendampingan kelompok tani mempunyai
beberapa aspek untuk memperoleh penguatan secara terus-menerus untuk
mencapai tahap mandiri dan berkelanjutan, dalam hal Organisasi/kelembagaan,
Administrasi, Permodalan, Usaha produktif, dan Jejaring/kemitraan.
Tahap 4. Kelompok Tani Yang Berdaya dan Mandiri
Apabila kelompok tani telah mencapai kemandirian dari berbagai aspek yaitu
organisasi, administrasi, permodalan, usaha produktif, dan jejering, maka pihak
fasilitator melakukan penghapusan diri dari kelompok agar kelompok tidak tergantung
pada pihak lain. Indikator bahwa kelompok dikatakan mandiri apabila kelompok tanpa
dibantu oleh fasilitator/pendamping kelompok tersebut telah mampu mengelola
kelompoknya sendiri dengan baik dan telah mensejahterakan para anggotanya sesuai
tujuan kelompok. Kelompok tani tersebut telah dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh para anggota kelompok secara mandiri tanpa pendamping.
Tingkat Partisipasi Stakeholder dalam Upaya Penumbuhan Industri Tepung Ubi
Jalar
Dalam proses pemberdayaan dalam upaya menumbuhkan industri tepung lokal melalui
kegiatan pendampingan yang mandiri dan berkelanjutan, diperlukan partisipasi dan sinergi
antar stake holder sebagai berikut :
A. Peran Masyarakat
1) Berperan aktif mengembangkan dan memanfaatkan tepung ubi jalar untuk
mensubstitusi penggunaan tepung terigu sebagai bahan makanan.
2) Menyediakan bahan baku ubi jalar sesuai kualitas dan kuantitas secara
berkelanjutan bagi industri tepung ubi jalar.
12
3) Mengembangkan komunikasi yang baik dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan
dunia usaha untuk kepentingan kemajuan dan keberlanjutan usahanya.
B. Peran Pemerintah
1) Memfasilitasi kebijakan tentang permodalan (perbankan dan non bank) yang
berpihak kepada industri mikro kecil khususnya tepung ubi jalar.
2) Memfasilitasi dan mendampingi kelompok tani dan kelompok industri tepung ubi
jalar, secara mandiri dan berkelanjutan bersama stake holder lain.
3) Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang peluang pengembangan industri
tepung lokal
dalam rangka meningkatkan pendapatan.
C. Peran Dunia Usaha (perbankan, industri alat dan mesin pertanian, perusahaan/industri
makanan)
1) Menfasilitasi para petani dan industri tepung dari aspek permodalan, teknologi
berupa alat mesin penepung.
2) Memfasilitasi para petani dan industri tepung lokal dari aspek pemasaran, yaitu
sebagai lembaga mitra bagi para petani dan industri tepung untuk menerima
produknya.
D. Peran Perguruan Tinggi
1) Memfasilitasi dan mendampingi kelompok tani dan kelompok industri tepung ubi
jalar, secara mandiri dan berkelanjutan bersama stake holder lain.
2) Memfasilitasi kegiatan pelatihan-pelatihan bagi para petani dan industri tepung
lokal.
3) Memfasilitasi kebutuhan teknologi tepat guna untuk kepentingan proses produksi.
4) Mengadakan penelitian yang intensif dan mensosialisasikan hasil penelitian kepada
masyarakat, dan secara praktis dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya
para petani dan industri tepung lokal.
Melalui strategi dengan cara membagi peran antar stake holder akan dihasilkan sinergi
yang optimal untuk mencapai proses pemberdayaan yang mandiri dan keberlanjutan.
Dengan harapan proses pemberdayaan tersebut lebih efisien serta hasilnya dapat dinikmati
oleh masyarakat secara optimal.
Pemberdayaan Sebagai Upaya Penumbuhan Industri Tepung Lokal Menuju
Ketahanan Pangan
Secara umum responden memberikan penilaian yang relatif baik setelah mengkonsumsi
produk pangan olahan yang berbahan baku tepung ubi jalar. Ini merupakan langkah awal
13
kegiatan pemberdayaan dalam upaya menyadarkan masyarakat secara internal, dengan
obyek peluang dan potensi untuk mengembangkan tepung ubi jalar dan produk pangan
olahan yang berbahan baku tepung ubi jalar.
Salah satu kebutuhan utama pendampingan yang ditetapkan adalah ketersediaan alat mesin
penepung. Fasilitasi yang berupa alat mesin penepung merupakan “stimulan” untuk
menggerakkan motivasi kelompok tani menumbuhkan industri tepung lokal dalam hal ini
tepung ubi jalar. Dengan tumbuhnya industri tepung ubi jalar akan menciptakan kebutuhan
bahan baku berupa ubi jalar yang diperoleh dari para petani di Kecamatan Windusari.
Kebutuhan bahan baku ubi jalar pada industri tepung lokal akan memacu motivasi petani
untuk menanam ubi jalar.
Adapun kontribusi tepung ubi jalar dalam mendukung ketahanan pangan adalah sebagai
berikut :
1. Mendukung ketersediaan pangan yang beragam, aman, dan cukup dengan dengan
strategi mengembangkan potensi sumber daya lokal, misalnyan tepung ubi jalar.
2. Mendukung kemandirian pangan dengan indikator sebagai berikut :
a) Ketersediaan pangan lokal misalnya tepung ubi jalar yang cukup sehingga mampu
menekan impor pangan utama dibawah 10%.
b) Menurunnya tingkat kerawanan pangan ditingkat rumah tangga karena memiliki
sumber daya pangan lokal yang relatif bergizi seperti tepung ubi jalar.
c) Meningkatnya keanekaragaman pangan sehingga menekan ketergantungan pada
satu jenis bahan baku pangan seperti tepung terigu karena fungsinya dapat
digantikan oleh tepung ubi jalar.
3. Mendukung distribusi pangan lokal yang merata bagi pemenuhan gizi masyarakat.
Kemandirian pangan dalam konteks ketahanan pangan dapat diwujudkan melalui upaya
(a) memberdayakan potensi dan keragaman sumber daya lokal yang melibatkan segenap
stake holder dengan memanfaatkan teknologi tepat guna secara berkelanjutan (b)
menggerakkkan sistem dan usaha agribisnis pangan yang berdaya saing dan berkelanjutan.
(c) memberdayakan kelembagaan lokal sehingga mampu mengakses permodalan dan
pemasaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Persepsi masyarakat terhadap ubi jalar dan makanan yang berbahan baku ubi jalar
menunjukkan nilai persepsi yang kurang baik. Tetapi nilai persepsi berubah menjadi lebih
14
baik jika yang ditanyakan adalah tepung ubi jalar dan makanan yang berbahan baku
tepung ubi jalar. Preferensi masyarakat terhadap dua kombinasi komposisi tepung terigu
dan tepung ubi jalar dalam produk olahan pangan relatif baik berdasarkan skor hasil uji
yang hampir sama antar kedua komposisi. Berdasarkan identifikasi potensi dan kendala
diperoleh hasil bahwa potensi kelompok tani untuk mengembangkan industri tepung lokal
relatif baik dan kuat, dengan catatan adanya dukungan dari segenap stake holder.
Rumusan model pemberdayaan kelompok tani yang ditawarkan kepada kelompok tani
terpilih adalah konsep pemberdayaan dengan pendampingan, pemberian bantuan alat dan
sosialisasi. Proses pemberdayaan kelompok tani dilakukan secara sinergi oleh para stake
holder secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga dicapai hasil yang optimal dan
manfaatnya dapat dirasakan oleh kelompok tani dalam rangka meningkatkan pendapatan.
Dan pada gilirannya upaya-upaya itu akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan
sekaligus memperkokoh dan mendukung pondasi ketahanan pangan.
Saran
Untuk menindaklanjuti proses pemberdayaan untuk menumbuhkan industri tepung lokal
melalui kegiatan pendampingan yang mandiri dan berkelanjutan diperlukan sinergi antar
stake holder untuk mendukung ketahanan pangan, dalam hal ini diperlukan peran
masyaarkat, pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha. Model pemberdayaan yang
diusulkan dalam pembahasan hasil penelitian dapat diadopsi oleh para stake holder secara
sinergi dalam upaya memberdayakan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan sejak
proses produksi sampai pemasaran, dengan prinsip “People Oriented Empowerment”.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Pembangunan Pertanian Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Bina
Swadaya, Jakarta.
Antarlina, S.S. 1994. Peningkatan Kandungan Protein Tepung Ubi Jalar Serta
Pengaruhnya Terhadap Kue Yang Dihasilkan. dalam Winarto, A., Y. Widodo, S.S.
Antarlina, H. Pudjosantosa, dan Sumarno (Eds.). Risalah Seminar Penerapan
Teknologi Produksi dan Pascapanen Ubi Jalar Mendukung Agroindustri. Balittan
Malang.
Austin, J.E. 1981. Agroindustrial Project Analysis. EDI Series in Economic Development.
Washington, D.C. USA
Azam, N, et, al (2006). Persepsi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat dan Lembaga
Penyedia Jasa terhadap Pembayaran Non Tunai. Penelitian. Kerjasama Bank
Indonesia dan Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Bogor.Budijono, A. et. al. 2003.
Kajian Pengembangan Agroindustri Aneka Tepung di Pedesaan. Jurnal BPTP Jawa
Timur. Malang.
15
Daniel, M. et. al, 2005. PRA Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan
Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian. Bumi Aksara.
Jakarta.
Dwijono, H.D. (2007). Aspek Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemasaran Cassava
Indonesia. Makalah. Disapaikan pada Seminar dan Lokakarya Pengembangan
Produk Pangan Lokal Menuju Kemandirian Bangsa Indonesia, 10 – 11 Desember
20007. Universitas Diponegoro. Semarang.
Engel, james F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Alih
Bahasa F.X. Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta.
Kartasasmita, G. Pemberdayaan Masyarakat : Konsep Pembangunan yang Berakar Pada
Masyarakat. Makalah. Program Pascasarjana Studi Pembangunan ITB. Bandung.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. PT. Prehallindo. Jakarta
Kuntjoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Kuntjoro, M. 2007. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.
Unit Penerbit dan Percetakan STIM TKPN. Yogyakarta.
Rahmadi, Didiek, et. al. 2006. Potensi, Ketersediaan Pangan dalam rangka Ketahanan
Pangan di Jawa Tengah. Balitbang Jateng. Semarang.
Suhardi, et. al. 2006. Pengkajian Inovasi Teknologi Pengolahan. Jurnal BPTP Jawa Timur





Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 d

Kamis, 19 November 2009

soal bahasa inggris

1. I Bought a novel yesterday an i am reading it now
2. the boy is very smart and kind he always helps his friends
3. i like the cat its is tall is very beautiful
4. the student themselves know hat to do
5.my father cut himselves when he was saving yesterday morning
6.we ourselves saw the accident yesterday
7. my friends and i are going to visit the museum next holiday because people say that it is worth visiting
8.my mother is ill she has been hospitalized for four days
9.my parents are kind to me. i love them very much
10.they themselves came here last week to see us

PRINSIP-PRINSIP Hak Kekayaan Intelektual

Prinsip-Prinsip yang terdapat alam hak kekayaan intelektual adalah prinsip ekonomi,prinsip keadilan,prinsip kebuayaan,dan prinsip sosial.
1.Prinsip ekonomi
yaitu hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu kemauan aya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk
2.Prinsip keadilan
yakni didalam menciptakan sebuah karya membuahkan hasil ari kemampuan intelektual
3.Prinsip kebuayaan
yakni perkembangan ilmu pengetahuan,sastra,dan senni untuk meningkatkan kehidupan manusia
4.Prinsip sosial
hak yang iakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu kesatuan.

SOAL MANAJEMEN RESIKO(UTS)

1.Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis ketidakpastian
2.Apa perbedaan antara peril dgn hazard?
3.Sebutkan 5 metode identifikasi resiko!
4.Sebutkan pembagian jenis kerugian potensial!jelaskan!
5.Apa manfaat pembuatan daftar kerugian potensial?
6.Sebutkan dan jelaskan 2 jenis hazard!
7.Sebutkan dan jelaskan penyebab dari property loss!
8.Sebutkan perbedaan asuransi dengan manajemen resiko!
jawaban
1.a.economic uncertainty(ekonomi)
b.nature uncertainty(alam)
c.human uncertainty(janji)
2.peril adalah suatu peristiwa yg dpt menimbulkan kerusakan(penyebab langsung terjainya kerugian)seangkan hazard yaitu kondisi yang memperbesar terjainya peril
3.a.menggunakan aftar pertanyaan
b.menggunakan lapoan keuangan
c.membuat flowchart aliran barang
d.inspeksi langsung
e.interaksi engan pihak eksternal
4.kerugian langsung dan tidak langsung
5.a.menemukan kerugian potensial
b.mengevaluasi kerugian potensial
c.memilih tehnik atau cara yang tepat untuk menentukan tehnik atau cara penanggulangan kerugian
6.a.phisical
b.legal
7.a.bahaya fisik yaitu bahaya yang disebabkan oleh alam cth gempa
b.bahaya sosial yaitu bahaya yang disebabkan oleh manusia
c.bahaya ekonomi yaitu bahaya yang datang dari kondisi perekonomian baik eksternal atau internal contoh krisis
8.asuransi yaitu cara kita menanggulangi resiko dengan bantuan perusahaan asuransi
sedangkan manajemen resiko itu sendiri yaitu cara kita dalam menanggulangi resiko dengan cara menghinar,mencegah,menahan,dan mengalihkan

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau oalh pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.
Hak kekayaan intelektual(HKI)merupakan padanan dari intelektual propperty right,berdasarkan WIPO,the legal rights which result from intelectual sctivity in the industrial scientific,literary or artistic fileds.
IRR atau intelectual property right yaitu perlindungan terhadap hasil karya manusia baik hasil karya yang berupa aktivitas dalm ilmu pengetahuan,industri,kesusteraan,dan seni.
Dalam pasal 7 TRIPS (tread related aspect of intelectual property right) dijabarkan tujuan dari perlindungan dan penegakan HKI adalah sebagai berikut
perlindungan dan penegakan hukum HKI bertujuan untuk mendorong timbulnya inovasi,pengalihan,,dan penyebaran teknologi dan diperolehnya manfaat bersama antara penghasil dan penggunaan pengetahuan teknologi dan diperolehnya manfaat bersama antara penghasil dan penggunaan pengetahuan teknologi,menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi serta keseimbangan antara hak an kewajiban.

listing program visual basic

Listing program
Private sub command_()
Form1.hide
Form2.show
Maskedbox1=form1.maskedbox2
Maskedbox2= form1.maskedbox3
Maskedbox3= form1.maskedbox4
Maskedbox4= form1.maskedbox5
Maskedbox5= form1.maskedbox10
Maskedbox6= form1.maskedbox11
Maskedbox7= form1.maskedbox12
Maskedbox8= form1.maskedbox13
Maskedbox9=val(maskedbox1)*val(maskedbox5)
Maskedbox10=val(maskedbox2)*val(maskedbox6)
Maskedbox11=val(maskedbox3)*val(maskedbox7)
Maskedbox12=val(maskedbox4)*val(maskedbox8)
Maskedbox13=(val(maskedbox9)/val(maskedbox25)*100)
Maskedbox14=(val(maskedbox10)/val(maskedbox25)*100)
Maskedbox15=(val(maskedbox11)/val(maskedbox25)*100)
Maskedbox16=(val(maskedbox12)/val(maskedbox25)*100)
Maskedbox17=(val(maskedbox9)/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)
Maskedbox18=val(maskedbox10) )/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)
Maskedbox19=val(maskedbox11) )/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)
Maskedbox20=val(maskedbox12) )/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)
Maskedbox21=val(maskkedbox17)/val(maskedbox5)
Maskedbox22=val(maskkedbox18)/val(maskedbox6)
Maskedbox23=val(maskkedbox19)/val(maskedbox7)
Maskedbox24=val(maskkedbox20)/val(maskedbox8)
Maskedbox25=val(maskedbox9)+val(maskedbox10 )+val(maskedbox11)+val(maskedbox12)
Maskedbox26= val(maskedbox13)+val(maskedbox14 )+val(maskedbox15)+val(maskedbox16)
Maskedbox27=val(maskedbox9)/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)+val(maskedbox10)/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)+val(maskedbox11)/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)+val(maskedbox12)/val(maskedbox25)*val(form1.maskedbox1)
Maskedbox28= form1.maskedbox14
Maskedbox29= form1.maskedbox15
Maskedbox30= form1.maskedbox16
Maskedbox31= form1.maskedbox17
Maskedbox32= form1.maskedbox6
Maskedbox33= form1.maskedbox7
Maskedbox34= form1.maskedbox8
Maskedbox35= form1.maskedbox9
Maskedbox36=val(maskedbox28)-val(maskedbox32)
Maskedbox37= val(maskedbox29)-val(maskedbox33)
Maskedbox38=val(maskedbox30)-val(maskedbox34)
Maskedbox39=val(maskedbox31)-val(maskedbox35)
Maskedbox40= form1.maskedbox10
Maskedbox41= form1.maskedbox11
Maskedbox42 = form1.maskedbox13
Maskedbox43= form1.maskedbox14
Maskedbox44 =val(maskedbox36)*val(maskedbox40)
Maskedbox45=val(maskedbox37)*val(maskedbox41)
Maskedbox46=val(maskedbox38)*val(maskedbox42)
Maskedbox47=val(maskedbox39)*val(maskedbox43)
Maskedbox48=(val(maskedbox44)/val(maskedbox60)*100)
Maskedbox49=(val(maskedbox45)/val(maskedbox60)*100)
Maskedbox50=(val(maskedbox46)/val(maskedbox60)*100)
Maskedbox51=(val(maskedbox47)/val(maskedbox60)*100)
Maskedbox61= val(maskedbox48)+val(maskedbox49 )+val(maskedbox50)+val(maskedbox51)
Maskedbox52=val(maskedbox36)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox28)
Maskedbox53=val(maskedbox37)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox29)
Maskedbox54=val(maskedbox38)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox30)
Maskedbox55=val(maskedbox39)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox31)
Maskedbox62=val(maskedbox36)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox1)+val(maskedbox37)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox1)+val(maskedbox38)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox1)+val(maskedbox39)/val(maskedbox60)*val(form1.maskedbox1)
Maskedbox56=val(maskkedbox52)/val(maskedbox40)
Maskedbox57=val(maskkedbox53)/val(maskedbox41)
Maskedbox58=val(maskkedbox54)/val(maskedbox42)
Maskedbox59=val(maskkedbox55)/val(maskedbox43)

Rabu, 18 November 2009

catatan kuliah kelayakan studi bisnis

SISTEMATIKA DAN BENTUK LAPORAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS


Laporan SKB harus komunikatif, obyektif dan realistis serta mrnggambarkan kegiatan usaha yang direncanakan sesuai kondisi, potensi dan peluang yang tersedia dari berbagai aspek. Laporan SKB juga harus dapat menarik minat pihak pihak yang akan terlibat seperti; investor, kreditor, manajemen, pemerintah untuk menindaklanjutinya.. Walaupun tidak ada bentuk baku laporan SKB melainkan masing masing memiliki penekanan yang berbeda sesuai jenis usahanya, namun minimal dalam membuat SKB secara garis besar memuat hal hal sebagai berikut;

RINGKASAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah dan Alasan Pemilihan Proyek
2. Manfaat Yang Akan Diperoleh Perusahaan dan Pihak Pihak Lain
3. Peranan Proyek Bagi Peningkatan Pendapatan Perusahaan
4. Perlunya Pembuatan/Perbaikan Produk/Usaha/Cabang Baru
5. Target Perusahaan Terhadap Proyek Tersebut
6. Perkembangan Nilai Penjualan
7. Langkah Langkah Yang Telah Dilaksanakan
8. Peran Sponsor Proyek

Ket :Latar belakang masalah harus dapat memberikan jawaban dari beberapa pertanyaan seperti jenis jenis kegiatan yang direncanakan, alasan pemilihan gagasan proyek serta manfaat yang akan diperoleh. Ide proyek dijelaskan apakah merupakan proyek baru, penggantian atau pengembangan yang sudah ada. Manfaat proyek harus dapat dijelaskan secara financial benefit maupun yang bersifat social benefit, baik yang berhubungan dengan usaha maupun pihak lain

B. ANALISA ASPEK PEMASARAN
1. Data Pemasaran Masa Lalu dan Prospek Masa Datang
2. Kendala Peluang yang Akan Dihadapi
3. Peluang Pasar yang Dapat Dimanfaatkan
4. Manfaat Produk yang Utama dan Sampingan
5. Pola Konsumsi Produk Yang Bersangkutan
6. Permintaan Jumlah Akan Produk yang Akan Dihasilkan
7. Kondisi Perdagangan dan Struktur Harga
8. Perkembangan Pasar Lokal, Nasional dan International
9. Proyeksi Kondisi Pasar ( produksi, kebutuhan, substitusi, komplementer )

Ket, Karena aspek pemasaran merupakan inti ( Feasibel tidaknya ) dari penyusunan SKB, maka harus benar benar diuraikan secara baik dan realistis mengenai; kondisi pasar, peluang perusahaan dan kendala yang mungkin akan dihadapi. Data permintaan pasar dan produksi merupakan dasar penyusunan kebutuhan Bahan baku Tenaga kerja dan fasilita lainnya. Dalam uraian aspek pasar dan pemasaran, sekurang kurangnya harus melingkupi peluang pasar ( data dan trend ), perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar ( Market space dan market share ), kondisi persaingan dan, marketing mix, langkah langkah yang perlu dilakukan di samping kebijaksanaan yang diperlukan.

C. PROFIL TEKNIS INDUSTRI DAN LINGKUNGAN
1. Gambaran Industri dari Proyek
2. Gambaran Teknik dan Teknologi
3. Lokasi yang Direncanakan
4. Bahan Baku Yang Diperlukan
5. Proses Pengolahan / Operasi
6. Sarana dan Prasaranan Penunjang
7. Jenis Teknologi dan sistem Yang Dipergunakan
8. Kapasitas Terpasang Produksi
9. Organisasi Pengelolan Industri
10. Kemungkinan Expansi
11. Lingkungan Sosial Budaya Politik dan Ideologi
12. Lingkungan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Persaingan
13. Topografi, Geologi, Geografi, Hidrologi, Vegetasi
14. Sarana, Prasarana Infrastruktur yang Tersedia

Ket Aspek Teknis, Industri dan Lingkungan baru dibahas setelah usaha/proyek tersebut dinilai layak secara aspek pemasaran, faktor pertimbangan lokasi, sumber bahan baku, ketersediaan SDM, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas terpasang harus dipertimbangkan selama umur ekonomi usaha tersebut dan kemungkinan expansi di masa datang. Faktor fasilitas pendukung lain yang diperhatikan adalah masalah transportasi, sumber energi serta penanganan limbah yang diperlukan

D. PROFIL ( ORGANISASI DAN MANAGEMEN ) PROYEK
1. Sejarah Usaha Bisnis Proyek
2. Perencanaan, Pentahapan, Proses dan Pelaksanaan Proyek
3. Struktur Organisasi Yang Diperlukan
4. Jenis Kualitas dan jumlah SDM yang Diperlukan
5. Cara Pengelolaan/ Sistem Managemen yang Digunakan

E. PROFIL EKONOMI DAN KEUANAN
1. Tahapan Proyek
2. Biaya Prainvestasi
3. Biaya Operasi dan Pemeliharaan
4. Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum
5. Sumber Pembiayaan Proyek
6. Proyeksi Laba Rugi
7. Proyeksi Aliran Kas
8. Analisa Kriteria Investasi
9. Manfaat Sosial Ekonomi

Ket, Biaya prainvestasi menyangkut biaya Study Kalayakan dan Biaya Persiapan Pelaksanaan. Biaya Investasi menyangkut tanah dan bangunan, alat kantor, mesin dan fasilitas operasi dan iaya praoperasi, Harga dari masing masing investasi sedapat mungkin harus sesuai dengan harga pada saat investasi terjasi sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan. Biaya Operasi dan Pemeliharaan meliputi biaya tetap ( Gaji karyawan tetap, bunga bank, Penyusutan Asuransi dan Lainnya ) dan Biaya Variabelnya ( Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung, Bahan Bakar, Pengsangkutan, Linstik dll ) seteliti mungkin sehingga tidak ada yang terlewatkan
Sumber pembiayaan baik untuk Investasi maupun untuk modal kerja harus dapat ditentukan komposisinya baik berasal dari investor, saham pinjaman kridit dll beserta tingkat bunga dan persyaratannya.
Analisa Kriteria Investasi menyangkut perhitungan feasible tidaknya proyek bisnis tersebut dari sisi financial sekuang kurangnya dari segi Net Present Value, Internal Rate Return, maupun Net Benefit Cost Ratio Tingkat BEP harus dapat dilihat dari tiga segi yaitu jumlah produksi, lamanya waktu pengembalian biaya dan jumlah biaya yang dikeluarkan. BEP juga menunjukkan tingkat produksi berapa Investasi dapat menghasilkan profit. Sedangkan Proyeksi laba rugi dibentuk dalam jangka waktu tertentu untuk melihat prospek keuangan yang direncanakan.

F. MANFAAT SOSIAL EKONOMI
1. Ketersediaan Produk di masyarakat
2. Pemghematan Devisa dan Peningkatan Pendapatan Nasional
3. Penerimaan Pajak Pemerintah
4. Perluasan Kesempatan Kerja
5. Transfer Teknologi
6. Perbaikan Struktur Industri

G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menyangkut iktisar apakah gagasan usaha/proek yang direncanakan ini feasible atau tidak dilihat dari berbagai aspek terutama aspek pasar dan keuangan disertai data dan statement yang mendukung. Sedangkan rekomendasi diberikan pada siapa saja yang berhubungan dengan penanganan proyek.

Manajemen perkreditan

Bab8 ManajemenPerkreditan
1. PENGANTAR
Seperti telah disebut-sebut sebelumnya, sesudah bank berhasil memenuhi kebutuhan
akan likuikitas melalui penyediaancadanganprimer dan cadangan sekunder secaramemadai,
maka prioritas berikutnya ialah pemasokan kredit untuk para nasabah.
Tidak ada yang menyangsikan bahwa pemasokan kredit bagi nasabah di samping
merupakan fungsi ,utama,juga merupakan sumber utama pendapatan bank pada umumnya.
Tambahan pula selain itu, pemasokan kredit juga merupakan kegiatan bank yang pada
umumnyadapat menumbuhkanpermintaan akanjasa-jasa bankjenis lainnya seperti misalnya
transaksi transfer dan transaksi valuta asing, dan tidak jarang bahkankegiatan pemasokan
kredit tersebutjuga membawa dampak berupa meningkatnya dana simpanan para nasabah
dalam berbagai bentuknya, yaitu: giro, deposito atau tabungan. '
Oalam bab ini akan diuraikan mengenai masalah pengelolaan kredit-bank. Masalah
pengelolaan kredit atau 'credit management' tersebut cakupannya cukup luas. Pengetahuan
mengenai keaneka ragaman kredit untuk nasabah beserta karakteristik setiap jenis kredit
periu difahamioleh setiap pimpinan bank. Oemikian juga mengenai ketentuan-ketentuan
yang berlaku yang mengatur tentang-kredit perbankan periu difahami juga. Selain faktorfaktor
internal, seperti misalnya strukturdan besarnya aktiva bank yang tersedia, strukturdan
besarnya pasiva bank yang tersedia, jenis, keadaan dan komposisi sarana perbankan dan
personalia yang ada, faktor-faktor eksternal seperti misalnya suasana dunia usaha pada
umumnya dan suasana bisnis perb&nkanpada khususnya, lokasi bank dan lain sebagainya,
merupakan variabel-variabel yang perlu mendapatkan perhatian dari para pengelola bank,
khususnya dalam merumuskan kebijakan manajemen bank pada umumnya dan kebijakan
manajemen perkreditan pada khususnya.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHA TIKAN DALAM
MERUMUSKAN KEBIJAKAN KREDIT
Seperti telah diuraikan di depan, fungsi penciptaan kredit merupakan salah satu fungsi
pokok untuksetiapbank.Inimembawakonsekuensibahwauntuksemuabank,keberhasilannya
dalam pengelolaan kredit turut menentukan keberhasilan bank dalam menghasilkan laba
maupun juga dalam mempertahankan kelestariannya.
96
Dalam menentukan kebijakan perkreditan, seperti halnya juga dengan kebijakankebijakan
di bidang lain, banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh bank. Pada garis
besarnya faktor-faktor tersebut adalah sebagai di bawah ini:
A. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN:
Bank menjalankan kegiatannya bukanlah dalam alam yang hampa, melainkan dalam
lingkungan yang penuh dengan dinamika. Unsur-unsur yang membentuk lingkungan bisnis
.perbankanyangpokokialah:
I. Suasan~politik dan ekonomi dunia
2. Suasana sosial, politik, kepemerintahan dan hukum nasional.
3. Suasana dunia usaha dan suasana bisnis perbaQkanna~ionaldan lokal.
4. Struktur perbankan yang ada.
5. Keanekaragamanjenis produkjasa perbankan padaumumnya danjenis kredit perbankan
pada khususnya, baik yang ada maupun yang potensial bisa dikembangkan.
B. KEADAAN PERSAINGAN:
Tereakup dalam pehgertian persaingan di sini ialah struktur perbankan/'banking structure'
dalam perekonomian, seperti dimaksudkan dalam butir A4 di atas.Pada dasarnya
pengetahuan mengenai keadaan persainganyang dihadapi oleh sebuah bank merupakan hasil
analisis data faktor-faktor lingkungan dan beniuk-bentuk pasar yang terdapat dalam
perekonomian. Pembedaan bentuk-bentuk pasal-,seperti yang banyakdisajikan oleh bukubuku
teks ekonomi mikro ke dalam bentuk-bentuk pasar monopoli, oligopoli, persaingan
monopolistik dan persaingan sempurna, intinya sangat berguna dalam membuat analisis
keadaan persaingan dalam dunia perbankan, sekalipun penjabarannya dalam-dunia nyata
masalahnya pada umumnya jauh lebih kompleks lagi.
Dari analisis .mengenai keadaan persaingan di pasar, diharapkan dapat diperoleh
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Bagaimanaposisibank dipasarpenjualan: monopoli,oligopoli, persaingan monopolistik
ataukah poli-poli?
b. Bagaimana posisi bank di pasar pembelian: monops.Jni,oIigopsoni, ataukah monopoli
bilateral?
e. Jenis persaingan yang ada: apakah persaingan bunga/ interest competition' ataukah
persaingan nonbunga.
Untuk perekonomian kita pada masa-masa sekarang dapat diduga bahwa bentuk
pasar yang dijumpai oleh bank-bank pada umumnya berkisar pada bentuk-bentuk pasar
oligopoli, persaingan monopolistikdan poli-poli. Bank yang besar-besar, yang kebijakankebijakannya
memiliki dampak yang eukup kuat dalam pasar adalah eukup beralasan
untuk dikatakan memiliki bentuk pasar oligopoli. Sedangkan untuk bank-bank ukuran
menengah dan keeil yang berlokasi di kota-kota besar, eenderung memiliki bentuk pasar
persaingan monopolistik.
97
--
- ----
c. KEADAAN MELEKAT PADA BANK:
Seperti halnya tidak akan dijumpainya dua orang yang seratus persen sarna, kita dapat
mengatakanjuga di duniaini tidak akan dij"umpaiadanya dua ballkyang seratus persen sarna.
Perbedaan tersebut membawa konsekuensi berupa tidak samanya kinerja yang dicapai oleh
bank yang satu dengan yang dicapai oleh bank yang lain, sekalipun kedua bank tersebut
beropearsi dalam lingkungan yang sarna.
Adapun faktor-faktor yang memb~dakan antara bank/yang satu dengan bank Yattglain,
yang berartijuga yang menyebabkan berbedanya kemampuan bersaing antara bank yang satu
dengan bank yang lain, yang sangat pokok ialah:
1. Struktur organisasi internal bank.
2. Jumlah, mutu dan susunan aktiva, pasiva dan sumber-sumber daya lainnya yang tersedia
bagi bank.
4. Temperamen dan sikap para pemegang pimpinan bank dan para karyawan bank.
5. Lokasi bank.
3. KETENTUAN-KETENTUAN YANG BERLAKU:
Dalam merumuskan kebijakan bank di bidang pemberian pinjaman kepada fi~ak
ketiga, para pengelola bank dengan sendirinya hams memperhatikan di samping faktorfaktor
lingkungan dan faktor-faktor persaingan, juga kebijakian-kebijakan Pemerintah,
termasuk di dalamnya kebijakan-kebijakan Bank Sentral. Kebijakan-kebijakan Pemerintah
dan kebijakan-kebijakan Bank Sentral tersebut tertuang dalam peraturan-p~r~turan hukum '
yang beraneka ragam bentuknya, dari, peraturan-peraturan hukum yang terkodifikasi
dalam kitab undang-undang (khususnya Kit-abUndang-Undang Hukum Perdata dan Kitab
Uhdang-Undang Hukum Dagang) maupun tidak terkodifikasi, peraturan-peraturan
Pemerintah, keputusan-keputusan 'Presiden, keputusan-keputusan Menteri, sampai juga
yang berbentuk surat-sural edaran Gubernur Bank Indonesia. Di bawah ini disajikan uraian
singkat mengenai ketentuan-ketentuan pokok di bidang perkreditan yang berlaku di
,Indonesia 1.
Pengertian
. Pinjaman yang diberikan oleh bank (yaitu yang biasa disebut kredit) dapat didefinisikan
sebagai penyediaan uang a au tagihan-tagihan yang dapat disarnakan dengan itu berdasarkan
persetujuan pinjarn-memin jam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjarn
berkewajiban mehinasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang
telah ditetapkan dalarn perjanjian.
Macam Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Kredit
Kalau didasarkan pada jan gka waktu kredit, biasa dibedakan tiga jenis kredit, yaitu:'
1. ~redit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. Dalarn
kredit jangka pendek juga termasuk kredit untuk tanarnan musiman yang berjangka
waktu lebih dari 1 tahun.
98
2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangkawaktu antara 1 tahtm sampai
dengan 3 tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman tei1entu.
3. Kreditjangkapanjang, yaitu kredit_yan8berjangka waktu lebih dfIri3 tahun.
Macam Kredit Berdasarkan Pemakai Atau Berdasarkan Tujuan
Yang dimaksud dengan pemalGiikredit ialah fihak yang menerima kredit. Mengingat
bahwa pennintaan akan kredit timbul dari adanya kebutuhan dari fihak peminta kredit untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran yang direncanakan, maka penggolongan kredit
berdfsarkan tujuan erat sekali dengan penggolongan kredit berdasarkan pemakai.
Berdasarkan perbedaan pemakainy~, maka kreditperbankan bisa dibedakan antara:
kredit konsumen, kredit produsen, kredit antar bank, dan terutama di negara-negara maju
juga kredit kepada pemerintah. Kredit produksi dalam artian yang luas mencakupjugakredi{
perdagangan, kredit ekspor, kredit impor, kredit persediaan, 'equipment leasing', kredit
pertaniart,kredit 'realestate' dan sebagainyalagi. '
Jaminan kredit
Menurut ketentuful yang berlaku, bank umum tidak memberikan kredit tanpa jaminan
kepada siapapunjuga. Yang dimaksud denganjam inan adalahJaminan dalarn arti luas yaitu
jaminan yang bersifat materiil maupun yang bersifat immateriil. Fungsi pe~beriailjami~an
tersebut adalah guna memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan
pelunasan dengan ba,rang-barangjaminan tersebut bilamana debitur bercidera janji tidak
membayar kembali hutangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam' perjanjian. Agar
supaya bank dapat melaksanakaifhak dan kekuasaan atas barang'Jaminan teimaksud, inaka
perlu terlebih dahulu dilakukan pengikatan.,secarayuridis formal atas barang jaminan yang
bersangkutan menuruthukum yang-berlaku.
FasUi~ kredit
Kepada fihak-fihak tertentu, antara lain ialah kepada anggotakoinisaris, anggotadireksi,
pemegang saham, perusahaan yang sebagian hak kepemilikannya dimiliki oleh bank, bank
dibenarkan untuk menyediakan fasilitas kredit yangbesarnya dib~tasi oleh ketentuanketentuan
yang berlaku, yang nampaknya pada umumnya merupakan pembatasan terhadap
keleluasaan bank'dalam pemberian kredit.
Sebagai contoh misalnya ketentuan pemberian fasilitas kredit kepada perusahaan yang
sebagian hak kepemilikannya dimiliki oleh bank, berlaku ketentuan bahwa perusahCl'fUl
tersebut diperlakukan sarna dengan debitur atau debitur grup biasa, sehingga terkena
ketentuan batas maksimum pemberian kredit sebesar 20% dari modal seIJfliribank untuk
setiap perusahaan dan sebesar 50% dari modal sendiri bank untuk perusahaan group.
Fasilitas cerukan
Yang dimaksud dengan cerukan adalah pemberian fasilitas pelampauan penarikan atas
saldo rekening giro yang tersedia secara efektif atau pelampauan at;a&m.aksimum pinjaman
yang diberikan berdasarkan akad kredit.
99
---
Mengenai cerukan. bank dapat mempertimbangkan pemberian fasilitas cerukan bagi
para nasabahnya. berdasarkan penilaian terhadap bonafiditas nasabah yang bersangkutan.
dengan ketentuan antara lain ialah bahwa besarnya cerukan yang dapat diberikan kepada
nasabah secara individual setinggi tingginya adalah:
a. Bagi nasabah giro.-sebesar15persen dati saldo rekening giro yangtersedia secaraefektip
pada saat terjadinya cerukan.
b. Bagi nasat>ahdebitur. sebesar 15 persen dari maksimum pinjaman yang diberikan
berdasarkan akad kredit.
4. KARAKTERI5.TIK BEBERAPA JENIS KREDIT
Pada sub-bab 3 telah diuraikan beberapajenis kredit bank. Adapun uraian yang disajikrm
pada sub-bab ters~but ditekankan pada aspek peratl)ran-peraturan hukumnya. Untuk maksudmaksud
p~ngambi1an keputusan manajerial dalam bidang perkreditan tidak hanya pengetahuan
tentang kendala-kendala hukum yang melekat pada berbagai jenis kredit tersebut, tetapijuga
tentang karakteristik, yaitu sifat-sifat khas yang dimiliki oleh berbagai jenis kredit bank
termaksud sahgat relevan pula untuk ikutdipertimbangkan. Di bawah ini 9iuraikan secara
garis besar karakteristik beberapa jenis kredit yang dipandang relevan bagi manajer bank
untuk mempertimbangkannya.
Oalam perekonomian yang mengamh sistem pasar, macam kredit yang disajikan oleh .
bank kepada para nasabahnya banyak sekali macam-ragamnya. Kiranya tidak ada satu
tulisanpun yangmampumemuat semuajenis kreditbank yang terdapat dalam perekonomian.
Ini berarti bahwa apa yang dibicarakari dalam bab ini, atau bahkan juga dahim buku ini,
sifatnya tidak limitatif.
1. Kredit konsumsi; sering juga disebut kredit konsumen.
Yaitu kredit yang di sediakan oleh bank kepada nasabahnya yang berupa orangpeoranganatau
rumah-rumah tangga kelt!arga. yang pemakaiannya dengan sendiri nya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran konsumsi mereka. Pada umumnya
konsumenmempunyaisikapyangrelatiflebih emosionaldibandingkandengankelompokpemakai
kredit produsen. Untuk berhasilnya kebijakan manajemen dalam bidang
pemasaran, manajer bank perlo sekalimemperhatikan hal tersebut. Keberhasilan produk
perbankandalambentukkartukredit/' creditcard' erathubungannyadengankarakteristik
tersebut. Keberhasilan fihak tokopenjajabar~mgdagangan konsumsi dalam memperluas
pasar penjualannya dengan cara menerima kartu kredit dapat pula dihubungkan dengan
keberhasilan bank tersebut. Selain itu, derajat kepastian pembayaran kembali,untuk
kredit konsumsi kecenderungannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kredit-kredit
produsen. Selanjutnya dapat pula dikatakan , bahwa dari segi besarnya transaksi, untuk
kredit konsumsi dengan sendirinya pada umumnya, relatif kedl, sehingga bank-bank
yang tergolong jenis 'retail bank' -lah. .dengan suku bunganya yang tinggi. mampu
melayani pemasokan kredit-kredit konsumsi dengan berhasil.
2. Kredit produksi.
Ini biasajuga disebut kredit usaha atau kredit produsen, dan boleh dikatakan merupakan
100
---
kebalikan dari kredit konsumen. Untuk kredit produsen fihak pemakai jasa kreditnya
adalah perusahaan. Kredit produksi lebih lanjut bisa dibeda-bedakan lagi:
(a) berdasarkan perbedaan bidang usaha,
(b) berdasarkan perbedaan fungsi pembelanjaan dari segi pemakai kredit, dan
(c) berdasarkan perbedaan macamjaminan.
Di bawah ini disajikan beberapa contoh berbagai macam kredit produsen t~rsebut:
A. Jenis-jenis kredit produsen berdasarkan bidang usaha:
I. kredit usaha dagang,
2. kredit usaha tani,
3. kredit usaha perkebunan, 4. kredit 'real estate', dan seterusnya.
B. Jenis kredit produsen berdasarkan fungsi pembelanjaan:
I. kreditinvestasi..
2. kredit candak-kulak,
3. kredit modal kerja, dan seterusnya.
C. Jenis kredit produsen berdasarkanjaminan:
I. kredit kolateral, yaitu kredit dengan jaminan surat berharga,
2. kredit dengan jaminan aktiva tetap,
3. kredit tanpa jaminan, dan seterusnya.
Kredit usaha dagang yang banyak dimanfaatkan oleh pedagang-pedagang kecil yang
banyak dijumpai dalam perekonomiankita banyak yang berbentukkredit candak-kulak, dan
oleh karenanya banyak yang merupakan kreditjangka pendek. Usaha dagang ukuran besar
di lain fihak, dengan melihat pola kegiatan serta jenis barang dagangannya, mempunyai
peluang yang menguntungkan untuk menggunakan baik kredit jangka pendek yang
menggunakanbarangdagangan sebagaijaminan, kredit modalkerja danjuga kredit investasi
yang dalam alam deregulasi suku bunganya mempunyai kecenderongan lebih rendah
dibandingkan dengan suku bunga jangka pendek.
Macam kredit yang dibutuhkan oleh petani sawah dan petani palawija misalnya juga
berbeda dengan kredit yang dibutuhkan oleh perusahaan perkebunan. Kalau melihat pola
fluktuasi kegiatannya, maka tidak sulit untuk menyimpulkan,bahwa dalam ke banyakan hal
kredityangtepat diberikankepadapara petani sawahdan petani palawijaadalahkreditjangka
pendek. Sedangkanbagi perkebunan, yang padaumumnya cocok ialah kreditdenganjangka
waktu lebih daripada satu tahun. Adapun berapa lebihmya waktu yang diperlukan, hal itu
tergantung pada panjang-pendeknya umur tanaman untuk mulai bisa berbuah secara
menguntungkan.
5. ANALISIS KREDIT DAN TOLOK UKUR SEKIAN C
Sebelumnya telah disinggung-singgung bahwa tujuan pokok analisis kredit ialah
untuk mengetahui kemauan serta kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajiban
pembayaran bl;1ngadan pokok pinjaman tepat pada waktunya.
101
---
Dalam usaha memperoleh pengetahuan mengenai kemauan serta kesediaan memenuhi
kewajiban calon debitur menurut pendapat Norman J. Collins hilah bahwa pada wawancara
tahap pertama, bank bisa mengajukan serangkaian pertanyaan, yang kurang lebihnya
sebagai berikut:2
I. Siapakah peminjammya?
2. Mengapa ia datang di bank mengajukan p~rmohonan pinjaman, padahal [sebelumnya]
ia bukan nasa bah bank?
3. Berapa besar kredit yang dibut uhkan?
4. Kredit akan dipergunakan untuk apa?
5. Bagaimana kredit y~mgdiminta dapat memecahkan masalah yang dihadapai oleh
pemintakredit? I
6. Mengapa berpendapat demikian?
7. Bilamanakah pinjaman ,akan dilunasi?
8. Dari manakah dana yang dipergunakan untuk melunasi pinjaman berasal?
9. Informa~i keuangan apa sajakah yang dapat diperoleh'?
10. Dari segi keuntungan apakah artinya pinjaman tersebut bagi peminjam clanjuga bagi
bank yang memberikan pinjaman?
i I. Bila calon. peminjam belum menjadi nasabah, dari mana sajakah ia memperoleh
pinjaman sebelumnya?
Dari rangkaian pertanyaan di atas, yaitu yang terdiri dari sebelas pertanyaan, sebagian
informasi yang dibutuhkan mungkin telah bisa dirasakan cukup. memadai, dan sebagian
mungkin masih belum berhasil diperoleh secara memadai. Kredit yang nilainya kecil-kecil
seperti yang banyak disajikan oleh BPR (Bank Perkreditan Rakyat) analisis kredit yang
diturunkan dari data dan informasi yang ber hasil dikumpulkan melalui sebelas pertanyaan
yang diajukan ol~h pimpinan bank,.atau bahkan oleh kasir, sesederhana yang digambarkan
di atas, pada umumnya bisa dikatakan cukup memadai. Tetapi untuk kredit-kredit yang
diberikan olehbank-bankumum dikota-kota besar, analisis kredit yang lebih terinci dan lebih
lengkap pada umumnya sangat diperlukan.
Baik analisis ¥edit yang sederhana seperti yang dilakukan oleh bank-bank perkreditan
rakyat di desa-desa kecamatan ataupun yang cukup kompleks, seperti yang dilakukan oleh
kebanyakan bank-bank raksasa dikota-kota besar, tujuan pengumpulan data dan informasi
mengenai pemohon kredit dan mengenai kebutuhan atau permintaan kredit yang mereka
ajukan adalah sarna, yaitu menerapkan t%k ukur aneka C.
Tolok ukur aneka C ini, yaitu tolok ukur yang bisa berbentuk t%k ukur 3C, t%k
ukur 4C, t%k ukur 5C, t%k ukur 6C dan seterusnya nampaknya merupakan tolok ukur
yang usianya cukup panjang yang tidak mengalami aus dengan berjalannya waktu.
Dalam buku yang ditulis. pada tahu~ 1951 ~leh Roland I. Robinson misalnya,
diketengahkan adanya beberapa variasi bertahap. penggunaan tolok ukur C dalam
ana}\sis kredH. la mengatakan bahwa tiga C yang paling banyak dipakai ialah: 'character',.
'capacity' dan 'capital'. Ini yang pokok. Terhadap bentuk yang pokok ada yang
102
menambahkan 'collateral', 'coverage' dan' conditions' . Mereka yang arif, tidak mustahil
bisa menainbahkan C yang lainnya lagi 3. '.
Dari aneka kemungkinanjumlah tolok ukur Ctersebut, nampaknya yang paling banyak
disebut-sebut dalam literatur adalah lima C, dengan urutan seperti berikut: Character,
Capaciity, Capital, Collateral dan Condition:
CHARACTER.
Ini merupakan tolok ukur C yang paling penting. Yang dimaksud dengan 'character' di
sini ialah karakter dari peminjam. Integritas dan kejujuran dari peminjam merupakan faktor
yang paling menentukah. Oleh karena itu harns diberi bobot paling bany ak. Catatan peristiwa
masa lampau dari peminjam merupakan bayangan apa yang akan ia tampilkan pada waktuwaktu
mendatang. Kalau pada waktu yang iampau ia tertib dalam melaksanakan kewajiban
mengangsur ilUtangnya, maka di waktu-waktu mendatangpun akan demikian juga
kecenderungannya.
CAPACITY.
Yang dimaksud dengan kapasitasl' capacity' ini ialah kemampuan pimpinan perusahaan
yang mengajukan permohonan kredit dalam mengelola perusahaannya. Kalau kemampuan
dalam mengelolanya baik, maka.laba yang diperoleh perusahaan akan besar. Ini dengan
sendirinya memungkinkan perusahaan memenuhi kewajiban membayar bunga dan pokok
pinjamannya juga.
CAPITAL.
Perusahaan dengan mQdalyang besar menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan
untukdalam keadaan terpaksamelikuidasi kekayaannyaguna melunasikewajiban-kewajibari
perusahaan. Dengan demikian berarti bahwa semakin tingginya perbandingan antara modal
sendiri dengan hutang perusahaan semakin tinggilah prioritas diberikan.
COLLA TERAL.
Yang dimaksud dengan pengertian 'collateral' ialah jaminan dalam'bentuk aktiva,
d~am artian bahwa apabila fihak peminjam tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka
aktiva yang digunakan sebagai jarninari dijual dan hasil penjualannya dipergunakan untuk
memenuhi kewajiban terseb~t.
Kiranya perlu mendapatkan perhatian bahwa 'col/ateral' tidak dapat menyebabkan
kredit yangjelek menjadi kredit yang baik. Palingjauh hanya menyebabkan denganadanya
'collateral' kredit tersebut.bertambah baik; Selain itu 'collateral' tidak bisa menggantikan
atau menutup dua C pertama (yaitu 'character' dan 'capacity') yang lemah.
CONDITIONS.
Yang dimaksud dengan 'conditions' disini ialah apa yang bisa disebut SUasanadunia
usaha/ 'business conqitions' , yaitu istilah lain untuk keadaan perekonomian, khususnya
dilihat dengan menggunakan kacamata perusahaan. Dalam mengambil keputusan apakah
103
- -- ---
permohonan kredit investasi dikabulkan atau tidak, bank perIu memperhatikan apakah
perekonomian menghadapi keadaan resesi atau bahkan depresi; ataukah ekspansi. Selain itu
perkembangan teknologidapat mengakibatkanbertambah pendeknya umurekonomis sebuah
pen~namanmodal;hinggakemampuanpeminjamdalammelunasi hutang-hutangnyanantinya
semakin diragukan.
6. ANAL/SIS RASIO KEUANGAN UNTUK ANAL/SIS KREDIT
Angka yang meminjukkan perbandingan antara nilai keuangan yang satu dengan nilai
keuangan yang lain untuk perusahaan yang sarna biasa disebut rasio keuangan, angka
banding keuangan, rasio finansial, angka banding finansial, yang semuanya merupakan~
peng-Indonesiaan istilah 'financial ratio'.
Interpretasi, yang tidak lain merupa kan hasil analisis terhadap rasio-rasio keuangan
tersebut banyak manfaatnya, baik bagi fihak pimpinan perusahaan sendiri maupun bagi
fihak-fihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan
bersangkutan. Salah satu di antara fihak-fihak luar perusahaan yang banyak mempunyai
kepentingan terhadap perusahaan seperti yang dimaksud ialah bank. Untuk mendapalkan
gambaran mengenai kemampuan debiturdalam memenuhi ke.wajiban-kewajibanmembayar
yang timbul dari pemanfaatan kredit yang diterimanya dari bank, bank bisa mengambil cara
membuat analisis rasio keuangan perusahaan debiturnya.
Rasio-rasio keuangan calon debitur yang perlu mendapatkao perhatian bank sebagai
calon kreditur, dengan menggunakan berbagai macam kredit yang bisa ditawarkan, dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok rasio keuangan, yaitu kelompok-kelompok rasio
keuangan likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Ketiga kelompok rasio keuangan tersebut
dalam praktek saling kait-mengkait.
7. SEKELUMIT RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas sebuah
perusahaan yang akan dibahas dalam dalam bagian ini berturut-turut ialah: rasio lancar
('current ratio'), rasio uji cair ('quick ratio' atau 'acid-test ratio'), lama penagihan rata-rata
('average collection period'), perputaran piutang ('receivable turnover'), perputaran
persediaan ('inventory turnover'), dan perputaran modal kerja '(net) working capital
turnover' ).
'CURRENT RATIO' ATAU 1~.ASIOLANCAR
Rasio lancar yang merupakan angka perbandingan antara nilai aktiva lancar dengan
nilai pasiva lancar, sangat lazim digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban-kewajibanjangka pendeknya. Dalam literatur banyak disebutsebut
bahwa dari sudut pandangan kreditur jangka pendek, rasio lancar setinggi 2,0 yang
dipelihara atau dimiliki oleh debitur merupakan angka minimum yang bisa diterima.
Adapun penalarannya ialah bahwa apabila debitur menjumpai kesulitan dalam rpelunasi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo dan terpaksa harus menguangkan beberapa jenis
104
aktiva lancarnya secara tergesa-gesa dengan hargajual yang pada umumnya terpaksanya
lebih rendah dibandingkan dengan harga bukunya, maka penurunan harga aktiva lancar
yang dicairkanl diuangkan tersebut pada umumnya masih cukup untuk melunasi seluruh
kewajibanjangka pendek perusahaan yang ada, yaitu selama tingginya rasio lancar dalam
keadaan semula tidak lebih rendah daripada dua.
Bank banyak memperhatikan rasio keuangan ini. Mengingat demikian banyak dan
demikian pentingnya bank memperhatikanrasiokeu angan ini telahmenyebabkanbanyaknya
penulis yang memberikan (nama) parabanl'nickname' 'banker's ratio'/rasio bankir.
Terhadap rasio keuangan ini hendaknya diingat,bahwa pemberian kreditjangka pendek,
entah bank yang memberikan kredit jangka pendek, leveransir ataupun fihak lain, akan
langsung menyebabkan menurunnya nilai rasio lancar tersebut.
Selanjutnya perIu kiranya diketengahkan di sini, bahwa rasio lancar mempunyai sifat
tingginya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Begitu perusahaan memperoleh kredit dari
bank atau dari leveransir, rasio lancar seketika itu juga menurun. Sebaliknya, sesaat
perusahaan membayar angsuran atau pelunasan hutang jangka pendeknya, rasio lancar
nilainya meningkat. Sekalipun, di dalam kedua kejadian tersebut, nilai modal kerja netonya
sarna sekali tidak mengalami perubahan.
Dengan dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola perubahankegiatan yang sifatnya
mllsiman berpengaruh terhadap naik-turunnya rasio lancar perusahaan. Sebagai contoh,
ambil saja toko sepatu. Pada beberapa minggu, atau sebulan dua bulan menjelang hari raya
ldulfitri, hari raya Natal dan hari-hari dimulainya tahun akademik baru, permintaan akan
sepatu mulai meningkat. kemudian menurun d,enganmencapai titik terendah pada hari-hari
raya tersebut. Untuk menghadapi kenaikan permintaan tersebut toko sepatu perlu menaikkan
besarnya persediaan.
Kalau peningkatan persediaan barang dagangan tersebut dibiayai dengan cara
mengurangi uang tunai perusahaan, maka rasio lancar perusahaan tidak mengalami
perubahan. Sebab pada transaksi seperti itu hanya struktur aktiva lancarnya saja yang
mengalami perubahan, sedangkan nilai total aktiva lancar dan nilai total passiva lancarnya
sarna sekali tidak mengalami perubahan, sehingga rasio lancarpun tidak mengalami
perubahan juga.
Akan tetapi penumpukan persediaan yang dilaksanakan dengan hanya dibiayai dari
uang tunai yang ada pada umumnya sangat terbatas dan jauh di bawah jumlah yang
dibutuhkan untuk menghadapi meningkatnya permintaan yang bersifat musiman tersebut.
Untuk mengatas inya, pada umumnya perusahaan memanfaatkan sumber pembiayaan dari
leveransir dan atau dari bank berupa kreditjangka pendek. Kalau demikian halnya, maka
pada bulan-bulan atau minggu-minggu menjelang melangitnya volume penjualan, rasio
lancar perusahaan pada umumnya rendah. Hal mana kiranya mudah difahami, karena
bertambah besarnya hutang jangka pendek baik dari leveransir maupun dari bank, yang
dibarengi oleh meningkatnya nilai aktiva lancar (dengan jumlah yang sarna), tentu
mengakibatkan menurunnya rasio lancar.
105
----
Setelah masa puncak kegiatan penjualan terla mpaui, yaitu pactawaktu-waktu pembelian
sepatu barn untuk masuk sekolah barn, untuk masuk kelas barn, untuk Lebaran atau untuk
Natalan sudah banyak menurun, maka rasio lancar perusahaan akan ditemui agak sedikit
lebih tinggi dibandingkan dengan pada waktu perusahaan memperbesar persediaan barang
dagangannya. Hal ini disebabkan karena perusahaan menjual barang dagangannya dengan
harga juallebih tinggi dibandingkan dengan harga yang mendasari nilai persediaan barang
dagangan pada neraca.
Selanjutnya, sesudah uang hasil penjualannya terkumpul, maka dana tersebut bisa
dipergunakan untuk mengurangi hutang perusah aan kepada para leveransir, bank dan para
krediturjangka pendeklainnya.Penguranganhutangkepadakrediturjangka pendekperusahaan
tersebut yang dengan sendirinya langsung akan mengakibatkan naiknya 'rasio lancar'
perusahaan.
RASIO UJI CAIR
Untuk mengetahui tingginya likuiditas sebuah perusahaan pemohon kredit dengan
hanya melihat rasio lancamya saja tidak cukup untuk dapat meyakinkan bahwa perusahaan
tersebut dalam waktu dekat tidak menjumpai kesulitan dalam memenuhi kewajiban melunasi
hutang-hutangnya. Kalau misalnya sebuah perusahaan memiliki rasio lancar yang tinggi,
akan tetapi dari seluruh nilai aktiva Iancarnya sebagian besar berupa persediaan bergerak
pelan/'slow moving inventory', yaitu persediaan yang berubahnya menjadi uang tunai
memakan waktu lama, maka perusahaan bisa juga menghadapi kesulitan dalam melunasi
kewajibannya. Hal mana kiranya mudah difahami kalau kita ingat, bahwa persediaan, dalam
keadaan yang biasa, tidak dapat langsung dipergunakan untuk melunasi hutang.
Dengan menggunakanpertimbangan tersebut, makauntuk mengetahui tinggi-rendahnya
likuiditas sebuah perusahaan pemohon kredit , di samping mempergunakan tolok ukur rasio
lancar, bank biasanyajuga memperhatikan tolok ukur 'quick rasio', yang seringjuga disebut
'acid-test ratio' atau rasio uji cairoRasio uji cair ini merupakan rasio yang menunjukkan
angka perbandingan antara nilai 'quick assets' dengan nilaihutangjangka pendek. Sedangkan
yang dimaksud dengan 'quick assets' atau aktiva likuid ialah semua aktiva lancar kecuali
persediaan dan berbagai macam uang muka.
Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1,0 untuk rasio uji cair merupakan angka
minimum yang perlu dipertah~kan oleh perusahaan debitur, agar supaya debitur tidak
mengalami ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
LAMA PENAGIHAN RATA-RATA
Rasiokeuangan lamapenagihan rata-rata ('average collection period ,)biasadipergunakan
sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat likuiditas aktiva lancar yang berbentuk piutangjangka
pendek. Adapun rumus atau formula rasio keuangan lama penagihan rata-rata ialah:
piutang niaga neto =
penjualan kredit: 365 hari
106
Dalam menginterpretasikan rasio lama penagihan rata-rata ini, dasar perbandingan
yang paling tepat dipergunakan ialahjangka waktu kredit penjualan. Apabila jangka waktu
kredit penjualan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah dua bulan (atau 60 hari), maka
lama atau masa penagihan rata-rata sebesar 49 hari, harus diinterpretasikan bahwa tingkat
likuiditas piutang calon debitur cukup tinggi. Sedangkan apabila jangka waktu kredit
penjualan yang dipergunakan hanya satu bulan, maka berarti sekitar 63% dari nilai piutang
telah mengalami keterlambatan pembayaran selama rata-rata 19 hari.
PERPUT ARAN PIUTANG
Rasio perputaran piutang memberikan gambaran kepada analis laporan keuangan
mengenai berapa kali tiap tahunnya dana yang tertanarn dalarn piutang berputar dari bentuk
piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali ke bentuk piutang lagi.
Kalau tujuannya hanya sekedar untuk menilai tingginya likuiditas aktiva lancar berupa
piutang jangka pendek, andaikan rasio masa penagihan rata-rata angkanya sudah tersedia,
maka rasio perputaran piutang tidak diperlukan lagi. Adapun alasannya ialah karena
hubungan antara kedua rasio tersebut sebetulnya hanya merupakan hubungan kesamaan saja.
Apabila masa penagihan rata-ratanya rendah , maka rasio perputaran piutamg mempunyai
nilai yang tinggi. Dan viceversa. Ini berarti bahwa piutang yang merniliki angka perputaran
yang tinggi menunjukkanjuga tingginya kualitas piutang niaga yang dimiliki oleh perusahaan.
Adapun rumus yang dapat dipergunakan untuk rnenghitung angka perputaran piutang ialah:
Hasil Penjualan Netto =
Piutang Niaga Rata-Rata, Netto
PERPUTARAN PERSEDIAAN
Rasio keuangan perputaran persediaan diperlukan untuk menilai tingkat likuiditas
persediaan yangdimilikioleh perusahaan. Apabilalain-lain hal sarna,rnakatingkatperputaran
yang tinggi menunjukkan tinggi pula likuiditas persediaan. Sebaliknya rendahnya angka
perputaran persediaan dapat disebabkan oleh banyaknya 'slow moving inventory', yang bisa
disebabkan oleh adanya barang dagangan atau hasil produksi yang tidak begitu laku lagi
dijual dipasar; olehkarenaketinggalanjaman, misalnya.Demikianjuga rendahnyaperputaran
bahan baku dan barang setengahjadi dapat pula disebabkan oleh tidak bisa dipergunakannya
lagi sebagian dari persediaan tersebut untuk diolah 1ebih lanjut: baik oleh karena produk
akhirnya sudah ketinggalanmodeataukarena telahrusak atau tidak lagirnemenuhispesifikasi
teknik untuk dipergunakan dalam produksi.
Tinggi-rendahnya perputaran persediaan yang optimal sangat bervariasi, tergantung
antara lain pada jenis bidang usaha, kebijakan pembelian dan kebijakan persediaan dan
metode produksi yangdipergunakan. Toko mebel padaumumnya memiliki angka perputaran
persediaan yang rendah. Sebaliknya rurnah-rumah rnakan memiliki angka perputaran
persediaan yang tinggi. Perusahaan penghasil kain dengan menggunakan benang sebagai
107
---
bahan bakunya cenderung memiliki tingkat perputaran persediaan yang lebih tinggi daripada
tingkat perputaran persediaan perusahaan penghasil kain yang semacam tetapi yang
menggunakan kapas sebagai bahan bakunya.
Untuk perusahaan-perusahaan dagang, perputaran persediaannya biasa disebut 'merchandise
turnover', sebab persediaannya hanya berupa persediaan barang dagangan.
Sedangkan untuk perusahaan-perusahaan pabrik, perputaran persediaan bisa dalam beberapa
bentuk, yaitu: perputaran (persediaan) bahan baku, perputaran bahan pembamu, perputaran
suku cadang, perputaran barang setengah jadi atau perputaran persediaan dalam proses dan
perputaran barang jadi.
Catatan kaki:
1 Lihat khususnya IKPI,Bab XII blOb
2 Norman J. Collins, "Credit Analysis - Concepts and Objectives" dalam William H.
Baughn dan Charles W.Walker, eds., The Bankers' Handbook, DowJones-Irwin, Inc.,
Illinois, 1966. hal,279-280.
3 Roland I. Robinson, The Management of Bank Funds, McGraw-Hill Book Company,
Inc., New York, 1951, haU27