Kamis, 26 November 2009

keadaan akhir zaman

Tanda-tanda kedatangan Tuhan di hadapan kita semakin jelas. Pada ayat di atas diuraikan
keadaannya seperti zaman Nuh yaitu:
Ada beberapa hal yang didoakan Yesus bagi gerejaNya dalam Yohanes pasal 17:
1. Makan - minum
Semua manusia yang hidup perlu makan-minum yang merupakan kebutuhan tubuh manusia
itu sendiri. Makan-minum seperti zaman Nuh: mereka hidup untuk makan, bukan makan
untuk hidup. Manusia begitu rakus/gelojoh, yang penting tubuhnya (dagingnya) puas. 1 Kor
10:31, Aku menjawab: jika engkau makan atau jika engkau minum atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
2. Kawin dan dikawinkan
Sejak kejahatan manusia bertambah-tambah, pernikahan yang kudus tidak begitu populer
lagi. Orang kawin hanya mengejar kepuasan nafsunya atau memenuhi kebutuhan biologis
lalu punya keturunan dan seterusnya. Pernikahan yang Allah kehendaki kudus adanya bukan
sekedar pasangan itu menjadi satu lalu bertambah-tambah (multiplikasi). Padahal pernikahan
bukan saja tubuhnya tetapi juga rohnya, sebab manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh.
Kalau rohnya rusak maka keturunannya pun rusak, tidak terdidik dalam Tuhan. Mungkin
secara kasat mata keluarganya berhasil di segala bidang tetapi berhasilnya pun rusak,
sebab jauh dari kehendak Allah. Harus bertobat.
3. Membeli dan menjual
Ciri yang sangat mencolok sekarang adalah dunia bisnis. Kemajuannya belum pernah terjadi
sebelumnya, begitu hebat bahkan masuk ke dalam gereja. Hamba-hamba Tuhan, pelayan,
pendoa syafaat lebih berapi-api, sungguh-sungguh berdoa dalam bahasa roh, menangis tapi
ujung-ujungnya mengharapkan upah uang atas pekerjaannya. Pekerjaan Tuhan menjadi lahan
bisnis yang menjanjikan bukan merupakan panggilan murni untuk melayani dan manyangkal
diri bagi kemuliaan Tuhan demi datangnya banyak jiwa yang akan dituntun masuk ke dalam
kerajaan surga (diselamatkan).
4. Menanam dan membangun
Zaman lalu menanam dihubungkan dengan pertanian, sawah, ladang. Sekarang artinya lebih
luas: menanam modal di bank, menimbun uang untuk kesejahteraan sendiri, bukan untuk
pelebaran kerajaan Allah dan memuliakan Dia. Juga pembangunan demi kebesaran diri
sendiri seperti Nimrod - Kej 11:1 dst.
Seperti zaman Lot (Sodom dan Gomora), Rom 1:18 dst - Kehidupan hawa nafsu sex yang
begitu bejat termasuk homosex dan lesbian. Kemuliaan Allah diganti dengan pemujaan halhal
yang najis.
© 2007 GPdI Singapura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar